Posts

Showing posts from December, 2016

13 Pertanyaan Yang Perlu Ditanyakan Kepada Diri Sendiri di Tahun 2017

Image
“Apa itu Apa ?” Saya sering mendengar pertanyaan ini dalam diskusi philosophy Club sebelum para pemikir muda melanjutkan pertanyaaan berikutnya. Menurutmu apakah bertanya itu penting? Mengapa kamu bertanya? Apakah kamu benar-benar tidak tahu? Atau ingin menunjukkan hal yang telah kamu tahu.  Well apakah kamu sering bertanya di dalam kelas? Atau mungkin kamu memilih datang, duduk, diam dan mendengar apa yang dijelaskan oleh dosen atau gurumu, atau mungkin kamu masih malu-malu atau takut melontarkan pertanyaanmu. “ It’s rude if you don’t have any questions after the class ” ini budaya yang saya pelajari saat di Kirkwood Community College , jika saya hanya diam di kelas, Professor –professor saya seperti penasaran ingin mendengar pendapat saya, mungkin karena saya satu-satunya anak dari Indonesia di kelas, mendengar sesuatu dari seseorang dengan latar belakang yang berbeda adalah hal yang sangat penting dalam American classroom, saya sering merasa kalau professor saya is very pi

New York dan Lombok dalam Satu Halaman

Image
"Kota ini membuat saya bangga akan hal yang saya tidak punya" Menjadi college traveler dengan uang pas-pasan  bukan berarti  tidak bisa sepenuhnya menikmati keindaah kota New York. Saya berkesempatan mengunjungi kota ini dua kali, pertama memang karena ingin melihat New York--Hutan Menara—yang dianggap sebagai salah satu lambang peradaban abad 21 dan yang kedua karena urusan pekerjaan. Sebelum menginjakkan kaki di kota ini banyak hal negatif yang saya dengar dari orang Amerika tentang kota ini, bahkan salah seorang professor yang mengajar di kampus saya tidak pernah tertarik untuk mengunjung kota ini. “Kota ini terlalu ramai dan semua orang suka hidup sendiri,” Katanya. Kota New York sering dianggap seperti pelarianbagi  orang-orang yang suka kesendirian tapi mereka ingin sendiri bersama-sama. Ada juga yang mengatakan kalau kota ini terlalu terang oleh lampu-lampu merkuri yang dibuat manusia sehingga penduduknya tidak bisa menikmati bintang sepenuhnya pada malam hari

5 Lelaki Single dan Inspiratif dari Lombok

Image
“That’s always seemed so ridiculous to me, that people want to be around someone because they’re pretty. It’s like picking your breakfast cereals based on color instead of taste.” Kutipan ini saya temukan di dalam buku berjudul Paper Towns yang ditulis oleh John Green, saya juga menemukannya secara tersirat dalam jawaban-jawaban lima lelaki muda dari Lombok. Kelima pemuda ini biasanya akan kamu temui di berbagai acara sosial yang melibatkan berbagai yayasan dan komunitas-komunitas di Pulau Lombok. Mungkin lelaki ini juga pernah memungut sampah yang kamu buang di pantai-pantai, gunung-gunung dan setelah festival usai, atau bisa jadi pernah mengajar adikmu, mengajar kakakmu atau mungkin juga pernah mengajarmu saat mereka memberikan kuliah dan pengajaran umum di berbagai kampus dan di tempat-tempat terpencil di Pulau Lombok. Inilah lima lelaki single, manis dan inspiratif yang saya maksud. 1.       Ahmad Junaidi Kalau kamu seorang volunteer pasti nama ini tidak asing. Ahmad Junaidi

6 Negara Bagian dalam Satu Lintasan: Berkeley, San Fransisco-Chicago, Illinois

Image
Glenwood Spring, Colorado Kalau berpetualang di kota saya jarang menggunakan GPS, saya lebih suka peta yang ada di tangan atau bertanya kepada seseorang. Kontak dengan orang lokal atau memaksakan diri berbicara dengan orang asing membuat saya merasa lebih adventurous . Setelah menginap semalam di stasiun kota San Fransisco, sebuah bis mengantar saya dan penumpang lainnya ke stasiun kereta Amtrak yang berada di Barkeley, hanya membutuhkan waktu lima menit, melewati Bay Bridge yang terbentang di atas Teluk San fransisco. Seperti stasiun-stasiun yang lain di Amerika, stasiun ini sangat nyaman tapi sayangnya tidak ada wi-fi, dua buku yang saya bawa juga telah habis saya baca dan satu jam adalah waktu yang panjang untuk menunggu, waktu ini beranak pinak menjadi lebih panjang tanpa melakukan sesuatu. Saya pun hanya duduk melihat ke luar jendela, mengamati penumpang yang bersiap-siap naik ke kereta. Seorang anak berumur tujuh tahun menggeret kopernya, ibu yang menenteng keranjang b

Book Review: Seks dan Komunis dalam Cantik Itu Luka

Image
Akhirnya selesai sudah saya membaca Cantik Itu Luka, saat berada dalam halaman-halamannya, buku setebal 479 halaman ini membuat imajinasi saya menjadi liar tidak hanya karena Eka Kurniawan yang sangat pandai mempermainkan kata-kata binal dalam setiap adegan seks tapi juga membawa saya masuk ke dalam sejarah kelam negeri ini, ke dalam politik yang sering kali tidak berpihak pada yang lemah, ke dalam cerita rakyat, ke dalam cerita nabi bahkan ke dalam kehidupan anak-anak dan pemuda Indonesia pada umumnya. Saya yakin jika Ayahmu tahu isi buku ini, ia akan melarangmu untuk membacanya atau mungkin Ayahmu akan membakarnya diam-diam kecuali jika Ayahmu seorang komunis . Mungkin jika Ayahmu seorang sastrawan yang baik ia akan menyimpan buku ini, membacanya diam-diam dan memberikannya padamu saat ia mulai mengganggapmu cukup dewasa. Tapi jangan khawatir, kalau kamu tidak berkesempatan membaca buku ini, review kali ini untukmu tentunya hanya untuk yang berumur di atas 17 tahun atau old