Posts

Showing posts from February, 2018

Wisco: Makanan Barat dan Timur Semeja

Image
Dalam sastra, makanan tidak begitu terdengar gaungnya, seperti dianaktirikan, tepatnya diabaikan. Dalam novel-novel klasik yang pernah saya baca, makanan hanya menjadi pelengkap, penanda kelas-kelas sosial dan tambahan untuk menunjukkan hubungan yang kompleks dalam adegan, cerita ataupun puisi. Contohnya dalam karya-karya Shakespeare, makanan sama sekali tidak muncul kalah telak dengan cinta. Padahal makanan tidak kalah pentingnya dengan cinta.  Makanan memang dianggap sebagai hal biasa, dan juga karena penulis kurang bisa menikmati makanan karena pikiran mereka penuh dengan imaji yang mendangkalkan indra pengecap mereka. Alhasil mereka cenderung melihat fungsi makanan is merely for survival purpose. Makan juga identik dengan kenyang, keadaan yang bisa mebuat penulis ngantuk. Sebagian besar penulis yang saya temukan mengaku terobesi dengan kopi, kalau tidak kopi wine, kalau tidak keduanya biasanya mereka tidak lepas dari rokok. Posisi minuman sepertinya jauh lebih suci di mat...

Bukit Bukit Kecil Indah Yang Hampir Dilupakan

Image
Saya sering bertanya-tanya mengapa penduduk Hindu Bali datang ke Lombok untuk sembahyang di Rinjani, bahkan salah satu Raja Karang Asem terdahulu mendirikan Taman Narmada, miniatur Rinjani untuk tempat sembahyang karena tidak mampu lagi mendaki gunung yang menjadi kebanggaan orang Sasak ini. Hingga akhirnya saya sampai pada journal-journal asing, beberapa Epistemologist menafsirkan bahwa kata Gumi Sasak (atau Lombok Island) berarti tanah leluhur. Mungkin ini adalah salah satu mozaik-mozaik dari jawaban yang saya cari. Pada setiap pura yang saya kunjungi tentu terdapat tiga meru yang tidak hanya melambangkan Brahma, Siva dan Visnu, tiga dewa tertinggi dalam kepercayaan umat Hindu dan juga melambangkan tiga gunung yang dianggap suci di Indonesia yaitu Merapi, Agung dan Rinjani. Beberapa journal international juga menyebutkan bahwa Lombok adalah peradaban Asia. Mereka menyebutnya Pompei of The East . Arkeolog-arkeolog asing bermimpi untuk melakukan penggalian besar, mencari kota mi...

Sabun Kelor Origin dan January

Image
I have just missed January! Tidak ada satupun tulisan online yang berhasil saya selesaikan karena beberapa hal seperti kunjungan dari storycenter.org US yang khusus datang mendokumentasikan kegiatan EduLand, English for Law di Pengadilan Tata Usaha Negara dan beberapa mata pelajaran baru yang saya ajarkan dan membuat waktu saya tersita untuk belajar serta jadwal pengambilan photo beberapa products. Photography project yang saya kerjakan pada awal tahun ini adalah photo sabun dengan brand Origin yang dibuat oleh Villa Layar. Saat mendapatkan tawaran dari direkturnya, saya sangat bersemangat mengingat project-project yang saya kerjakan sebelumnya didominasi oleh makanan. Something new always makes me learn something new! Jumat pagi, sesuai dengan janji yang disepakati, saya mengendarai motor menuju Villa Layar yang juga merupakan lokasi pemotretan.  Saat sampai di depan private property ini seorang perempuan muda berpakaian rapi sudah siap mebuka pintu. Sepertinya se...