Posts

Showing posts from 2020

Vividerm: Kecantikan, Plato dan Pilihan Kita

Image
Hal yang paling melekat setelah membaca cerita Putri Salju adalah dialog berulang-ulang Ratu dengan cermin ajaib untuk memastikan siapa perempuan tercantik di seluruh kerajaan. Ini adalah satu-satunya dialog yang seperti sengaja ditekankan kepada pembaca untuk merenungkan apa arti cantik sebenarnya. Dialog ini muncul hinggal tiga kali sampai akhirnya kaca tersebut dipecahkan oleh sang Ratu karena mendengar jawaban yang tidak ingin ia dengar. “Mirror, mirror on the wall, who’s the fairest of them all?” “Cermin-cermin di dinding, siapakah yang paling cantik?” “Thou, O Queen, art the fairest in the land, but Snow White, O Queen, is the fairest of them all.”  “Engkaulah, O Ratu, keindahan yang terindah di tanah ini, namun O Ratu, Putri Saljulah yang tercantik.” Kalimat-kalimat dalam dialog ini juga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang cermin. Apakah benar yang kita lihat di cermin adalah diri kita sebenarnya atau bagaimana wajah kita dilihat oleh orang lain? Karena pada cermin

Ekonomi Budaya, Exploitasi atau Melindungi?

Image
Aku sudah tahu kamu kaya, karena pakaian yang kamu kenakan ditenun tangan, sangat eksklusif! bukan dibuat dari mesin-mesin raksasa yang menciptakan pola secara masal. Aku juga tahu dari lagu-lagu, tarian, puisi, dan hikayat yang kamu baca, di mana semuanya bercerita tentang kebijaksanaan, Tuhan, penghargaan terhadap lingkungan dan hidup sederhana. Aku juga tahu kau punya 9 mesjid kuno yang beberapa dari mereka kau sembunyikan rapat-rapat, I have been there . Ramuan-ramuan turun-temurun yang kamu berikan kepadaku saat aku sakit juga secara tidak langsung bercerita tentang siapa nenek moyangmu dan peradabanmu yang tinggi! Aku tahu kamu kaya! Walaupun demikian, aku tidak tahu benar apakah kamu sadar dengan kekayaan yang kamu warisi. Apakah kamu peduli? Apakah kamu tahu bahwa nenek moyangmu meninggalkan sekitar 998 cagar budaya?   Jika kamu memang sadar dengan apa yang kamu miliki sekarang, aku ingin tahu bagaimana caramu melindunginya? Bagaimana cara kekayaanmu mendorong perekonomian ra

Perpustakaan Tanaman dan Obsesi Baru Milenial

Image
  “Saya pecinta alam.” Saya temukan kalimat ini benar-benar sahih pada seorang teman, ia bukan penulis, bukan aktivis, bukan pula akademisi atau dosen environmental studies . Ia seorang landscaper lulusan Sastra Prancis yang menggunakan black water treatment untuk memfilterasi air limbah dari kamar mandinya, yang menggunakan composting Aisyah Oddist untuk mengelola limbah dapurnya, yang baru saja memutuskan untuk berhenti menggunakan sabun mandi , yang menjadikan tanaman sebagai teman bicara, yang membawa wadah, toot bag dan tumblr ke mana-mana untuk menghindari plastik, yang selalu minum tanpa sedotan, dan sangat mengerti bahwa setiap taman dan kebun selalu membutuhkan sentuhan rewilding . Lemarinya didominasi oleh buku-buku seperti One Straw Revolution, Teaming Up with Microbes, Permaculture Guide Book , Edible Landscaping dan banyak judul-judul lain yang saya tidak ingat. Cinta Nana Fauziana kepada alam memang dalam, bukan sebatas postingan di sosial media semata, saya tidak b

Ganti Pacar Ganti Kartu?

Image
Ketika menulis artikel ini, tidak  pe rnah terpikir di benak saya untuk tidak setuju dengan teori yang dikemukakan oleh psychologist dan theorist seperti Abraham Maslow, tapi apa boleh buat, zaman bergerak cepat dan Tekomsel tersedia di seluruh Indonesia, pantas masuk ke dalam kebutuhan utama dalam piramida Maslow bersama pangan. Saat menulis artikel ini, pun  tidak pernah saya r encanakan ada cinta di dalamnya karena ia, cinta hanya memperkuat keterampilan mengingat dan memberi pelajaran yang tak tuntas terkait keterampilan melupakan. Tapi tidak ada yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa menghindar karena 100% kartu pengguna telepon seluler pasti berisi orang-orang tercinta atau orang-orang yang pernah dicintainya . Setelah putus cinta dengan mantan, saya tidak mengganti kartu karena saya putus baik-baik dan mereka adalah laki-laki terbaik yang pernah saya kenal,  what a luck! Kadang mereka akan merekomendasikan saya untuk suatu pekerjaan atau untuk menangani suatu project . B

Book Review: Surat-surat Lenin Endrou, Lanskap Mental dan Perilaku Modernitas

Image
  Melalui Surat-surat Lenin Endrou, Dwi-Asmara memberi ruang untuk mengeksplorasi berbagai emosi dalam halaman. Konflik manusia dengan diri mereka sendiri, dengan bumi (hewan dan tumbuhan) dan dengan sesama spesies mereka disajikan dalam lanskap mental dan perilaku modernitas di mana keadaan seperti kelainan, kesepian, cinta, depresi, ketakukan dan kematiaan dalam latar kehidupan urban menjadi tema besar yang membuat kita mempertanyakan perliaku-perilaku modernitas baik sebagai pembaca, sebagai penulis dan sebagai bagian dari modernitas itu sendiri.   Buku ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian pertama di mana setiap cerpen terkoneksi satu sama lain. Bagian pertama lebih terasa seperti novel walupun setiap bab bisa berdiri sebagai cerpen seutuhnya. Sendangkan pada bagian dua, masing-masing bab jelas berdiri sendiri sebagai cerita pendek. Reading as a writer Jika saya tidak diberitahu atau membaca biography penulis buku ini, saya pasti mengira buku ini ditulis oleh seseoran

Tentang Nama, Kepercayaan Diri dan Siapa Kita

Image
Saya kurang suka pelajaran sejarah, pertama karena saya take everything personally , kedua karena menurut saya sejarah adalah ilmu yang paling offensive . Kebenaran atau kebohongan dalam sejarah dua-duanya sama, sering menyinggung dan menyakiti satu pihak dan atau kedua belah pihak. Walaupun demikian, bukan berarti saya sedang menyarankanmu untuk tidak belajar sejarah. Harus kita akui, sekarang dan masa depan terasa buruk karena kita (manusia) sering kali tidak melunasi hutang sejarah. Alasan ketiga, saya sering menemukan sejarah adalah area yang sangat tidak netral untuk mendekatkan diri pada kebenaran, terutama sejarah yang ditulis oleh penguasa, oleh kelompok dominan dan tentunya oleh pemilik media besar. Alasan terakhir adalah “those who don’t study history are doomed to repeat it. Yet those who do study are doomed to stand by helplessly while everyone else repeat it.”  Saya kutip dari group pecinta sejarah di salah satu sosial media saya, sampai sekarang saya masih berdoa semog

Zi dan Tom (Probably) Foolery

Image
Aku diam seperti subuh yang hening saat ia membacakan cerita-ceritanya. Gelombang suara yang ia hasilkan sangat pas di telinga. Kalau dalam Bahasa Inggris biasanya di sebut fruity voice , suara yang dalam, kuat dan enak didengar. Bola matanya yang biru besar tidak membuatku gagal fokus, malah sebaliknya, membuatku bertanya-tanya bagaimana ia melihat sesuatu dan bisa menghasilkan karya-karya yang selalu berhasil membujukku untuk tidur lebih larut. Saat pertama kali mendengar namanya disebut sepertinya ada yang aneh, lantaran Tom sering diasosiasikan dengan nama seekor kucing bodoh yang tidak pernah bisa menangkap tikus kecil yang pintar. Nama belakangnya Foolery semakin menambah rasa ketidakwajaran karena Tom Foolery jika digabung menjadi satu kata berarti prilaku bodoh atau tindakan gila. Aku belum tanyakan apakah ini nama sebenarnya atau mungkin cara menyindir dirinya sendiri yang hidup penuh harap di tengah bumi yang setiap hari meyakinkannya, kita untuk menyerah.   Selama emp

Pertanyaan-pertanyaan Salah

Image
Kata seorang filsuf, tidak ada pertanyaan yang salah, pertanyaan yang salah adalah pertanyaan yang tidak ditanyakan, pertanyaan yang disimpan dalam hati. Setelah umur saya melewati angka 30, saya menemukan apa yang dikatakan filsuf ini tidak benar. Ternyata ada pertanyaan yang salah di antaranya “ Mengapa belum menikah, apalagi yang ditunggu? Mengapa tidak menikah?” Buruknya, pertanyaan-pertanyaan ini tidak hanya menjadi pertanyaan tahunan saat bertemu dengan keluarga besar pada hari lebaran. Pertanyaan ini menjadi pertanyaan harian teman, kenalan, tetangga bahkan jadi pertanyaan orang asing yang ingin mencairkan suasana.  Pertanyaan-pertanyaan ini secara tidak langsung menarasikan hidup sendiri itu sangat menyedihkan. Hidup sendiri bisa membuat manusia lebih cepat terkena stres dan rentan terkena penyakit kejiwaan, hal ini memang ada benarnya . Selain teori kesehatan ada juga teori-teori lain yang muncul, misalnya orang yang tidak menikah tidak akan mencium bau surga dan tidak a

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Image
Saya temukan kata “lamar” dalam Bahasa Indonesia digunakan hanya untuk mendapatkan hal terpenting dalam hidup manusia, yaitu kami (perempuan), pekerjaan dan beasiswa. Proses melamar ketiganya adalah jalan yang bisa membawa pelamarnya menjadi versi terbaik dirinya. Misalnya, saat melamar beasiswa, pelamar diwajibkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyan tentang dirinya, rencana masa depannya dan hal-hal yang telah dan akan ia berikan kepada lingkungan sekitarnya dalam bentuk esai. Saat menulis esai-esai ini, mereka belajar mengenal diri mereka sendiri dengan merenungkan fokus dan sejauh mana mereka telah melangkah. Tidak jarang, pertanyaan-pertanyaan tersebut menjawab siapa orang yang akan kita paling rindukan.  Tahun 2019, saya mendapatkan beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS) untuk melanjutkan kuliah ke Australia. Dalam prores melamar beasiswa ini, saya, pelamar harus mengisi empat esai utama terkait dengan universitas dan jurusan yang diambil, manfaat bagi karir ke depa