Posts

Showing posts from 2018

Celebrating 8 Years Old Friendship

Image
One of my besties named Sari, she lives thousands miles away from island where I live. Around 1 hour and 45 minutes if it is converted into flight time. I met her for the first time in Bandung, thanks to Australia Youth Exchange Program that made this happen.   I knew she would be my best friend after came across her well-crafted writing . She can’t stop proofread any sentences she found, exactly like a grammar police. She is super witty, hilarious and sharp. These traits beautifully paint my serious life. Every time we met, we are not good at telling something on the surface, we dive deep, touch the ocean floor and make it into the Earth core. We share our books, our family and our friends, those things that we both treasure. Now our friendship is about 8 years old, a few months ago she visited me to celebrate that special age. We celebrated it 7 days and night in row by traveling around Lombok. We hiked 1,900 m asl hill like a pro climber, we tried street food and secondhand

Daur Fest 2018: Sustainability Party Bersatu Melawan Sampah

Image
I am a party person. I join many kinds of parties such as writer and reader party, coffee art party (I don’t really drink coffee), philosophy party and the recent party that I’ve just joined called sustainability party or Daur Fest.  Terlepas dari politik air, politik udara, gempa ribuan kali dan jumlah sampah yang mungkin sekarang sudah melebihi berat dari berat seluruh manusia di bumi jika disatukan, di sebuah pulau kecil, Gili Air, pulau yang terancam tenggelam karena climate change, sekolompok pemuda dengan optimis bergerak menyatukan komunitas-komunitas lingkungan dan eco-bisnis melalui Daur Festival. Mereka bertemu dalam satu halaman di bawah pohon jowet yang teduh untuk melakukan promosi dan advokasi terkait masalah sampah plastik. Tema sustainability yang diusung terasa sangat kental, tidak hanya karena kehadiran komunitas-komunitas lingkungan dan eco-bisnis tetapi juga karena setiap alat dan seting dari pesta tersebut penuh dengan sampah yang indah. Saat

Menikmati Pop dan Minimalism dalam Karya Yayoi Kusama

Image
Karya-karya seni sering tersesat pada zaman di mana mereka dilahirkan, beberapa karya harus menunggu bertahun-tahun bahkan ratusan tahun setelah sang seniman meninggal untuk ditemukan, diterima dan mendapatkan pengakuan. Beberapa karya sangat mudah ditangkap keindahannya, lahir dan langsung digandrungi oleh penikmat seni pada zamannya, bahkan beberapa karya ditunggu kelahirannya. Photo oleh Wilia Paramitasari Tepat pada tahun kelahiran adik pertama saya tahun 1989, karya Yoyoi Kusama dikenal dunia. Saya baru berumur kurang dari tiga tahun. Saat itu dia sedang mendapatkan beasiswa dan melakukan pamerannya di Eropa. Bagi saya pribadi, menemukan karya-karyanya mebutuhkan sekitar 27 tahun. Pertama kali menemukannya saat saya mencari video tentang Hirosi Sujimoto, seorang photographer dunia dari Jepang. Video pertama tentang Kusama yang saya tonton mengisahkan kehidupan masa kecilnya di Cina yang kelam dan bagaimana orang-orang terdekatnya menolak profesi seniman hingga akhirnya ia

Menikmati Lombok Coffee Festival 2018 di Sundancer

Image
"Setelah menangis, Lombok kembali tersenyum di depan kopi" Do you drink coffee? Jawaban ya atau tidak sebenarnya tidak akan merubah bagaimana kopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita. Jika kamu mengecek dapur ibumu, pasti kamu akan menemukan kopi sedang bersanding dengan gula, di tempat kerjamu kopi disediakan untuk para karyawan dan di setiap warung yang kamu singgahi, kopi menjadi minuman wajib untuk dijual. Kopi juga merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia di dunia. Coffee Culture yang kuat tumbuh di negara-negara tropis penghasil kopi seperti negara-negara di Amerika Latin dan pastinya di Indonesia. Di Indonesia sendiri jika seseorang mengajakmu untuk minum kopi bersama itu artinya orang tersebut ingin lebih akrab denganmu. Saat kamu berpetualang ke daerah pedesaan seperti di Pulau Lombok, warga desa akan menyapamu dan menawarimu kopi. Tahun ini Wyndham Sundancer Resort Lombok menjadi tuan rumah sekaligus penggagas Lombo

1000an Gempa Lombok, Lantai Sebelas dan Arsitektur Klasik

Image
Duta Damai Indonesia Trauma Relief, Pakel, Gunungsari Semoga tulisan ini menemukanmu dalam keadaan sehat dan tetap optimis akan hari-hari di mana kamu bisa membangun kembali rumahmu yang hancur, membangun kembali desamu yang runtuh, kembali bersekolah, kembali bekerja tanpa harus khawatir siapa yang akan menemani ibu, anak dan adik-adikmu di rumah, sepulang dari kantor kamu akan tidur dengan tenang di atas ranjangmu tanpa guncangan menakutkan karena pada saat itu,  our mother earth is already settled . Gempa Lombok 2018 dan Lantai 11 Golden Palace Pertama kali saya berkenalan dengan gempa pada saat saya masih SD. Saya mempelajarinya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam seperti anak-anak pada umumnya. Dilanjutkan pada tingkat SMP dan SMA pada pelajaran geography. Dengan jelas juga disebutkan bahwa Indonesia adalah negeri gunung api atau  volcano nation,  letaknya merupakan bagian dari  Ring of Fire  yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang rentan gempa. Selama masa sek