Puisi yang Harus Dibaca Lelaki
I am very bias in many ways. I think with my heart, I often do not trust myself as a reader, as a teacher, as a voter (especially in the election) dan satu-satunya hal yang saya cukup yakin adalah saya seorang feminist and I’ve done background checking on it many times. It has given me rasa percaya diri yang cukup dalam menilik puisi-puisi karya Julia. Catatan I Letakkan Saja Panci Itu, Imah. Letakkan saja panci itu, Imah Ambil bedak dan berhiaslah Tugasmu tak semata menggosok pantat hitam Panci dan wajan Itu nanti ada waktunya Tunda saja mencuci pakaian dua keranjang Nanti aku bantu kau membilasnya Sini, kemarilah Sesekali, ganti daster itu dengan lingerie Aku suka melihatmu dari balik renda lembut bertali Letakkan saja panci itu, Imah Dan kemarilah Aku telah pulang sore ini, Padamu Pada rumah Lombok , Desember 2014 Jiwa Puisi Saat membaca paragraf pertama, saya melihat penggunaan kata-kata di dalamnya sangat kongkrit...