Presentasi Diri Perempuan dalam Kumpulan Puisi Ibuku Mengajari Bagaimana Mengisi Peluru
Untuk menyebut sebuah puisi sebagai puisi yang baik butuh indikator dan evaluasi yang mendalam, pun penyair masih berjuang menemukan alasan-alasan yang pantas, mengingat seni adalah hal yang omnijektif di mana objektivitas dan subjektivitas perlu ditimbang dengan adil. Untuk menemukan apa yang dicari dalam sebuah puisi, rasa dan metafora sering kali menjadi dua hal yang cukup membantu untuk mendefinisikannya. Kata seorang penyair yang selalu ingin dilupakan namanya, “puisi yang baik adalah puisi yang secara akurat mencatat rasa.” Persis seperti puisi-puisi dalam buku Ibuku Mengajari Bagaimana Mengisi Peluru yang ditulis oleh Julia Arungan. Puisi-puisi dalam buku ini adalah gema, mimpi, perjuangan, pertanyaan-pertanyaan tentang keadilan, ibu, perempuan, istri, single parent , dalam kualitas rima yang dibangun secara alami, tidak terpaku pada teknik-teknik penulisan sehingga navigasi pembaca dalam mengikuti arah ritme, rima, dan ketukan membuatnya lebih mudah untuk merasakan puisi-pui...