Referensi Kematian: Etika Bunuh Diri, Pemakaman dan Eulogi
Kamu ingin mati pada usia berapa? Dengan cara apa? Kamu ingin mati di mana? Setelah mati kamu ingin dimakamkan seperti apa? Kamu ingin dimakamkan di mana? di samping siapa? Siapa yang akan membacakan eulogi dan memimpin doa? Seperti apa eulogi yang kamu inginkan? Apakah kamu sudah mulai menabung untuk membeli sebidang tanah kuburan dan biaya upacara (pesta) kematian? Aku tahu kamu tidak ingin merepotkan siapa-siapa. Pernahkah kamu berdoa kepada Tuhan agar kematian datang terlambat atau datang tiba-tiba tanpa ada pertanda sakit, misalnya saat kamu di meja belajar setelah menulis puisi-puisi itu? Atau mungkin tepat setelah menunaikan sholat subuh? Seperti apa kematian impianmu? Apakah kamu pernah menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri? Maaf kalau pertanyaan-pertanyaan ini membuat kepalamu berat . Saya rasa kita (manusia) tidak pernah terlalu muda atau tua untuk bicara soal kematian. Sebab seperti kata Murakami, mati bukan lawan dari kata hidup, mati adalah bagian da...