Posts

Showing posts from July, 2021

Referensi Kematian: Etika Bunuh Diri, Pemakaman dan Eulogi

Image
Kamu ingin mati pada usia berapa? Dengan cara apa? Kamu ingin mati di mana? Setelah mati kamu ingin dimakamkan seperti apa? Kamu ingin dimakamkan di mana? di samping siapa? Siapa yang akan membacakan eulogi dan memimpin doa? Seperti apa eulogi yang kamu inginkan? Apakah kamu sudah mulai menabung untuk membeli sebidang tanah kuburan dan biaya upacara (pesta) kematian? Aku tahu kamu tidak ingin merepotkan siapa-siapa. Pernahkah kamu berdoa kepada Tuhan agar kematian datang terlambat atau datang tiba-tiba tanpa ada pertanda sakit, misalnya saat kamu di meja belajar setelah menulis puisi-puisi itu? Atau mungkin tepat setelah menunaikan sholat subuh? Seperti apa kematian impianmu? Apakah kamu pernah menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada dirimu sendiri? Maaf kalau pertanyaan-pertanyaan ini membuat kepalamu berat . Saya rasa kita (manusia) tidak pernah terlalu muda atau tua untuk bicara soal kematian. Sebab seperti kata Murakami, mati bukan lawan dari kata hidup, mati adalah bagian da...

XOXO: Semiotika X (Cium) dan O (Peluk)

Image
  Saya menerima surat cinta pertama kali saat saya duduk di kelas 6 SD. Sayang sekali pada masa-masa sekolah bahkan sampai kuliah saya menganggap romance itu kurang penting. Ada hal yang lebih besar dari pada cinta, misalnya seperti masalah rumah-rumah yang dirobohkan, atap-atap yang bocor, anak-anak yang diaborsi, atau hutan-hutan yang diperkosa. Hal itu penting apabila dijadikan bahan puisi dan prosa oleh para pujangga. Tapi kadang saya merasa cinta terdistorsi karena mereka terlalu sering membicarakannya dalam sastra. Terlepas dari surat cinta dan sejarah ketidakmampuan saya untuk menghormati cinta, sampai sekarang masih ada teman-teman dan institusi yang mengirimi saya surat, kartu pos, kartu-kartu kecil berisi ucapan selamat dan surat-surat elektronik panjang yang sering kali ditutup dengan “XOXO” baik dalam surat berbahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris. Pertama kali membaca ungkapan ini, saya tidak tahu persis artinya apa. Saya mengasosiasikannya dengan kata “sa...

AAS: Critical Review Writing Exercise

Image
Critical review on a journal article entitled Indonesian Food Culture mapping: a starter contribution to promote Indonesian Culinary Tourism . This journal is written by Sherli Wijaya , Ph.D, an Assistant Professor, FBE, Petra Christian University Surabaya.  Reviewed by Ziadah Ziad for the EAP Refreshment Class.  People often take food for granted or solely to fulfill their biological needs to nourish their body. In fact, however food is a product of a culture which can be tasted, smelled and enjoyed. Rich and complex history are hidden in the food served daily and occasionally. Acculturation, nature, and technological leaps have shaped the typical food that people eat, how the food is served and how it is eaten. In Indonesia, the combination of geographical features and cultural diversities create various types of food spreading across the archipelago and has produced unique fusion. Indonesian culinary is a picture of the diversity of tropical flora and fauna, of foo...