Emily Dickinson: Perempuan dan Penulis
Saya diperkenalkan dengan karya Emily Dickinson pertama kali pada tahun kedua di universitas dari kumpulan fotokopian yang berisi puisi-puisi dalam Bahasa Inggris oleh seorang dosen, namun sayangnya beliau sepertinya kurang tertarik membahas kehidupan penyair di dalam kelas, semua penjelasannya sangat struktural dan fokus pada karya, sangat objektif hingga kadang saya merasa ada rasa dan perasaan yang dihilangkan, we should be more omnijective , harusnya saya bersyukur sudah diajar dan diperkenalkan bukan mengkritik . Enam tahun kemudian saya bertemu dengan seorang Professor yang matanya akan berair bila menyebut nama satu penyair “Emily Elizabeth Dickinson”. It will be challenging for you to relate to this feeling especially if you are not into poems and being a poet is the last thing that you want to be in your list . Mungkin saat melihat Professor ini kamu akan mengatakan dia terlalu berlebihan atau mungkin kamu akan berpikir kalau Professor ini lebih cocok jadi guru dr...