Mekaki Bay

I am not well organized for any trip especially in Lombok. I was born here. Getting lost in my own island is not a challenge anymore. In fact, I am particularly had no map when I went to Mekaki. I counted on remaining memory from an article that I had read before and the information I got from the people I met on my way. Before reaching Mekaki I was thrilled by the views along the way. The beaches, the floating gilies, the traditional markets that blocked the road, mangrove forest and smooth zigzag road that made me jolted all the time. As the sky getting cloudy, I’d tried to be at Mekaki before the rain fell. However it didn't work like I expected. I had to stop in the little shop to get a shade. It was boring time, I could not resist to move. Then I rode my motor bike under the rain. It took me more than 2 hours to get there.

5 minutes away from the entrance, I had to be brave to pass the very steepest road. It was challenging. From this road I could see the whole picture of Mekaki Bay. It shapes like a sickle. White and the shade of blues looked stunning. Mekaki bay is known as one of the most attractive beaches in the south western coastline. This beach allows us to enjoy two landscapes, ocean and the verdant hills behind it. Its coastline is fairly long. White pepper sand still looked beautiful without the sunny sky. The wave was not really calm. Between the Mekaki coastlines, two hills stand as the border with the other coasts. About 30 meters away from the beach, some people were measuring the whole land in front of Mekaki bay. I heard five star resort is going to be built soon.

If you are interested to see this beach before it is owned privately. This beach is located in the south western coast of Lombok which is about 70 km or 1.5-2 hours drive away from Mataram. Taking the following route is a good option--Mataram-Lembar-Sekotong-Batu Bulan-Mekaki. Enjoy your adventure!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

Image
Beasiswa CCIP atau Community College Initiative program adalah beasiswa global yang diberikan oleh Pemerintah Amerika. Program beasiswa ini didanai oleh Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat. Sebagai penerima beasiswa CCIP tahun ini saya ingin berbagi anatomi essay yang biasanya harus ditulis ketika mengajukan beasiswa CCIP. Mengenali dengan baik program beasiswa   yang akan diikuti sebelum menulis essay adalah hal wajib yang harus dilakukan bagi scholarship seeker . Calon penerima beasiswa CCIP biasanya harus menulis 6 essay yang berkisar antara 150 sampai 800 kata. Essay tersebut meliputi masalah personal, pengetahuan tentang Indonesia dan negara tujuan, jurusan yang akan diambil dan hal-hal yang ingin dipelajari secara mendalam di Amerika.  Essay pertama berkaitan erat dengan bidang atau jurusan yang akan diambil. Perlu diingat bahwa beasiswa CCIP   bersifat tidak linear misalnya Jika mengambil jurusan Keguruan dan Pendidikan pada saat kuliah dulu d...
Read more

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Image
Saya temukan kata “lamar” dalam Bahasa Indonesia digunakan hanya untuk mendapatkan hal terpenting dalam hidup manusia, yaitu kami (perempuan), pekerjaan dan beasiswa. Proses melamar ketiganya adalah jalan yang bisa membawa pelamarnya menjadi versi terbaik dirinya. Misalnya, saat melamar beasiswa, pelamar diwajibkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyan tentang dirinya, rencana masa depannya dan hal-hal yang telah dan akan ia berikan kepada lingkungan sekitarnya dalam bentuk esai. Saat menulis esai-esai ini, mereka belajar mengenal diri mereka sendiri dengan merenungkan fokus dan sejauh mana mereka telah melangkah. Tidak jarang, pertanyaan-pertanyaan tersebut menjawab siapa orang yang akan kita paling rindukan.  Tahun 2019, saya mendapatkan beasiswa Australia Awards Scholarship (AAS) untuk melanjutkan kuliah ke Australia. Dalam prores melamar beasiswa ini, saya, pelamar harus mengisi empat esai utama terkait dengan universitas dan jurusan yang diambil, manfaat bagi karir ke ...
Read more

Ini Bukan Di Luar Negeri, Ini Di Lombok

Image
Semakin jauh meniggalkan kampung halaman, semakin jelas setiap sudutnya. Setiap hal yang saya amati di negeri asing mengingatkan saya tentang masalah-masalah dan kelebihan yang dimiliki tanah tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Saya menyebut phenomena ini effect rindu . Effek rindu ini semakin kuat apalagi jika bertemu dengan orang asing yang bisa berbicara Bahasa Indonesia dengan baik dan pernah menjejakkan kakinya di Pulau Lombok, saya bahkan bisa mengingat bau garam pantai yang ia sebutkan. Setelah kembali dari rantauan pun, effect rindu juga terjadi. Efek kedua ini menyadarkan saya bahwa di Pulau Lombok ada banyak hal yang bisa membantu saya mengobati rindu akan tempat-tempat yang pernah saya baca atau kunjungi di beberapa negara. Sekali lagi ini di Lombok bukan di luar negeri! 1.    Ini Cemare Siu bukan taman bunga musim semi di negeri empat musim Cemare Siu terletak di kawasan Taman Nasional Rinjani, terhampar di sepanjang Bukit Penyesalan. Keindahan hutan...
Read more