Warung Cina Halal



Saat menulis judul ini adik saya sempat berkata "Judulmu itu rasis sekali." Mendengar pendapatnya yang menghakimi, saya menjawabnya datar. "Nanti kalau sudah selese baca isinya, you won't be that judgy." Kata Cina sudah sangat lekat dengan diri saya sejak kecil, pertama karena mata saya sipit dan sering kali dipanggil "Cina Bideng" yang artinnya "Cina Hitam.", kedua karena saya sangat suka makan mie dan makanan Cina lainnya, ketiga karena saya adalah tea person dan alasan terakhir karena makanan Cina selalu terasa seperti makanan Indonesia terutama saat melancong ke luar negeri. 


Anyway, do you like Chinese Food? Kalau ya, kamu harus membaca article ini sampai selesai terlebih lagi kalau kamu sedang berada di Lombok. Restaurant Cina di Lombok menyebar di kota perdagangan utama Cakranegara, dan di Kota Tua, Ampenan. Untuk makanan Cina, saya lebih memilih Kota Tua karena di sana ada Warung Bahagia. Seperti namanya, warung Cina halal ini tidak pernah mengecewakan pelanggan dan selalu membahagiakan pembelinya. Setiap magrib, warung ini akan dipenuhi pembeli yang berdiri mengantri. Menu makannya juga beragam, setiap singgah di warung ini, saya sering sekali memesan capcai. Capcai Warung Bahagia adalah capcai terlezat yang perna saya coba. 


Pemilik warung ini adalah seorang pemuda lulusan teknik mesin yang mulai suka memasak sejak SMP. Ia akrab dipanggil Kelvin. Pada hari tertentu sepertu Jumat dan Sabtu, Kelvin biasanya dibantu oleh Ayah dan Ibunya agar bisa melayani pelanggan dengan maksimal. Warung kecil ini memiliki 3 meja dengan 4 kursi yang saling berhadapan. Letaknya tepat di pinggir jalan di antara bangunan-bangunan tua yang menjadi object favorite para photographer

Sebelum makan malam ditempat ini kamu bisa melihat sunset atau jalan-jalan di alun-alun kota. Ampenan adalah kita tua yang punya banyak cerita, dari Klenteng yang lebih tua dari Indonesia hingga makanan khas Cina yang menjadi bagian dari menu makan masyarakat Lombok. 

Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa