Vividerm: Kecantikan, Plato dan Pilihan Kita



Hal yang paling melekat setelah membaca cerita Putri Salju adalah dialog berulang-ulang Ratu dengan cermin ajaib untuk memastikan siapa perempuan tercantik di seluruh kerajaan. Ini adalah satu-satunya dialog yang seperti sengaja ditekankan kepada pembaca untuk merenungkan apa arti cantik sebenarnya. Dialog ini muncul hinggal tiga kali sampai akhirnya kaca tersebut dipecahkan oleh sang Ratu karena mendengar jawaban yang tidak ingin ia dengar.

“Mirror, mirror on the wall, who’s the fairest of them all?”

“Cermin-cermin di dinding, siapakah yang paling cantik?”

“Thou, O Queen, art the fairest in the land, but Snow White, O Queen, is the fairest of them all.” 

“Engkaulah, O Ratu, keindahan yang terindah di tanah ini, namun O Ratu, Putri Saljulah yang tercantik.”

Kalimat-kalimat dalam dialog ini juga menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang cermin. Apakah benar yang kita lihat di cermin adalah diri kita sebenarnya atau bagaimana wajah kita dilihat oleh orang lain? Karena pada cermin, kiri menjadi kanan dan kanan menjadi kiri, terlebih lagi kita dilahirkan di dunia di mana setiap hari kita dituntut untuk terus beradaptasi bahkan memaksa diri kita menjadi orang lain. Dan apakah yang kita gunakan adalah benar cermin asli?

Dari pertanyaan-pertanyaan ini muncul peluang jawaban bahwa sebenarnya kita lebih cantik dari bayangan yang kita lihat pada cermin karena benar memang cermin yang kita gunakan setiap hari bukan cermin asli. Cermin asli atau non-reversing mirror ditemukan oleh matematikawan Prof. Dr.H. Andrew Hicks dan Cermin asli ini sekarang dipamerkan di salah satu museum di Kota New York.

Terlepas dari benda yang kita gunakan untuk mengukur kencantikan kita, ada teori kecantikan yang menjelaskan definisi cantik jauh lebih adil dari teori yang sering mengatakan bahwa kecantikan sangat tergantung dari siapa yang memandangnya. Kekuatan teori ini memang menciptakan definisi kencatikan yang beragam, it can be not logical but more aesthetical, dan lebih menggali pengalaman dan cara pandang penilai. Meskipun demikian teori ini masih terbilang lemah karena merupakan one-way perspektif yang sangat subjective apalagi jika digunakan untuk menilai kecantikan mahluk hidup seperti manusia, di mana objek yang dinilai tidak dimintai pendapat tentang kecantikannya sendiri. Kecantikan yang berasal dari penglihatan dan pendengaran fatal karena dua hal tersebut sebenarnya adalah kelemahan yang sering kali mengabaikan nilai-nilai dan keadilan seperti yang diungkapkan oleh Socrates.

Dalam teori bentuk, Plato merumuskan fase-fase untuk mengenal apa yang dimaksud dengan kecantikan itu sendiri. Fase pertama, mengenali keindahan bentuk, fase kedua mengenali keindahan berbagai bentuk, ketiga mengenali keindahan jiwa atau isi dalam bentuk tersebut, keempat terkait dengan kecantikan dalam kebiasaan dan praktek, yang terakhir kecantikan dalam bertutur, konstitusi dan ilmu pengetahuan. Mampu menyelami semua kecantikan yang disebutkan pada akhirnya bisa mencapai kecantikan yang absolut. Plato menjelaskan bahwa kecantikan adalah kualitas yang tidak berubah. Tidak hanya cantik pada kondisi tertentu, tidak berkurang atau bertambah. Bentuk kecantikan yang digambarkan Plato memiliki aspek-aspek pedagogik yang kuat.                                                        

Kecantikan yang salah dalam iklan

Semakin canggih teknologi, standar kecantikan semakin meningkat dan menjadi sangat aritifisial, tidak alami lagi, seperti yang terlihat di papan-papan iklan. Tekanan untuk menjadi perempuan cantik semakin kuat dari film, drama, sastra dan iklan memperburuk rasa ketidakpercayaan diri perempuan. Terlebih lagi, sebagian besar iklan kecantikan yang sering kita lihat menitik beratkan pada warna kulit, tinggi dan berat badan. Sangat tergantung pada proporsi. Jauh dari kecantikan abstrak yang dimaksud oleh Plato.

Contoh tekanan yang sangat jelas adalah bagaimana karakter putri-putri Disney ditampilkan. Putri Salju, Rapunzel, Cinderella dan putri-putri lainnya ditampilkan dengan lingkar pinggang yang sangat kecil. Bisa dibayangkan bagaimana sejak kecil pemikiran anak-anak sudah didoktrin bahwa pinggang yang luar biasa ramping adalah hal yang normal. Dan anehnya dalam daftar deretan putri-putri ini, Merinda dalam film The Brave tidak dimasukkan sebagai ikon utama seperti putri-putri yang lain karena Merinda adalah putri yang sangat berbeda. Putri cantik alami dengan keterampilan memanah yang hebat, mampu menyelamatkan dan menyelesaikan permasalahannya sendiri tanpa bantuan pangeran atau pahlawan. Ia menjadi pahlawan untuk dirinya sendiri.

Lalu, bagaimana dengan jutaan foto yang beredar? Gambar, khususnya dalam iklan sangat berpengaruh terhadap cara padang kita terhadap diri kita sendiri. Foto-foto yang diedit oleh para professional editor ini bahkan telah mendorong perempuan untuk melakukan berbagai cara untuk mencapai cantik yang sering kali digambarkan sangat mustahil itu. Dari menggunakan berbagai macam produk, operasi plastik hingga puasa menyiksa diri yang membuat mereka terkena anoreksia atau bulimia. Aplikasi seperti photoshops dan berbagai aplikasi filter untuk menciptakan efek-efek cerah merah merona untuk wajah menjadi aplikasi yang wajib dimiliki bahkan sudah tertanam langsung pada telepon genggam Android pun turut mendorong kita dalam menguatkan definisi kecantikan yang salah.

Di beberapa negara maju, misalnya seperti Korea Selatan yang memiliki standar kecantikan fisik tinggi di mana standar tersebut menciptakan fenomena bullying yang semakin lazim, bahkan banyak korban bullying sampai bunuh diri. Salah satu kasus bullying yang sempat heboh di dunia maya adalah bullying yang dilakukan terhadap Miss. Korea 2018 karena dianggap warga netizen tidak pantas mewakili kecantikan Korea. Berat badan 58kg dianggap tidak proporsional. Ia juga dipaksa untuk menutup akun instgramnya sementara. Sungguh tidak mudah bagi Soo Min Kim untuk melawan atau pun memperkaya definisi cantik dalam budaya Korea Selatan dengan pendidikan tinggi dan prestasi akademik yang telah ia capai.

Jelas negara maju seperti Korea Selatan pun memiliki krisis definisi kecantikan yang akut. Karena sadar tidak sadar, perempuan terpengaruh dan berlomba-lomba mencapai kecantikan yang tidak masuk akal dan mendifinisikan kecantikannya sendiri berdasarkan iklan, film dan atau sinetron. The worst, banyak dari kita masih dibesarkan untuk menjadi cantik agar mendapatkan lelaki yang mapan dan hidup seperti tuan putri, dan hanya sedikit dari kita yang dibesarkan untuk jadi benar-benar “cantik“ dengan tujuan mencapai kemandirian.

Bagaimana caramu memilih produk?

Setiap brand besar yang membutuhkan bahan hewani dan nabati biasanya mengharuskan supplier menyediakan material yang dibutuhkan dengan standar tinggi baik terkait dengan bahan maupun dengan cara supplier memperlakukan pekerjanya. Namun pada kenyataannya, tidak demikian. Kesejahteraan pekerja di balik brand-brand besar tidak seindah yang dipikirkan para pembelinya atau mungkin pembelinya adalah sekumpulan parasit yang tidak punya kepedulian terhadap masalah tersebut. Saya tidak menyindirmu, saya menyindir beberapa orang terdekat saya!

Sebagai seorang konsumen tentu kita ingin mendapatkan produk terbaik untuk digunakan. “Terbaik” dalam hal ini bukan sekedar hasilnya bagus setelah digunakan tapi ada deretan pertanyaan yang lebih dalam yang harus kita tanyakan dalam memutuskan memilih  suatu produk setelah fungsi dan harga, yaitu keramahannya terhadap lingkungan dan terhadap pekerja. Atau dengan kata lain, konsumen biasa hanya fokus memikirkan fungsi dan harga serta bagaimana pengaruhnya terhadap dirinya sendiri, tapi konsumen luar biasa memikirkan fungsi, harga, lingkungan dan pekerja di dalam perusahaan tempat ia membeli produk tersebut. I am not sure which one you belong to but I am convinced that I belong to the second one!

Karena itu saya menggunakan produk-produk Vividerm yang tidak hanya meremajakan kulit saya dan telah dipercaya baik di dalam negeri maupun di negara-negara seperti Inggris, Prancis dan Portugal. Dalam pembuatan sabun, Vividerm menggunakan bahan-bahan alami lokal yang langsung mereka dapatkan dari petaninya. Hampir semua produk yang saya gunakan dari Vividerm seperti Vividern sunscreen yang sudah menggenggam sertifikasi standard International-invivo Calippa International Subject 10, ISO 2444, worldwide, vividerm naturan soap moringa, aroma yang lain seperti lemone grass, coffee, alovera, lavender dan charcoal juga tersedia, vividerm after sun yang menggabungkan sun-lotion, body moisturizer, mosquito repellent dan moringa shampoo and conditioner. Vividerm  baru saja mengeluarkan produk-produk seperti anti-aging series, acne series dan mosquito series.


Selain menggaungkan kepedulian terhadap alam dan penduduk lokal di Pulau Lombok. Sekarang produk ini juga membantu para entrepreneur muda untuk memiliki brand kosmetiknya sendiri serta mendampingi proses legalitas hingga mendapatkan sertifikasi dari BPOM bahkan membantu prosedur export. Melalui pelayanan co-branding, Vividerm membuka kolaborasi dengan brand lain untuk membantu brand-brand lain memperluas pasar mereka, seperti brand JESTHAM dan Zoella. Untuk kamu yang memiliki atau mengelola hotel and resort yang mengsusung tema sustainability, spa and hotel amenities sebaiknya dibuat oleh Vividerm.

In closing, tidak bisa dipungkiri semakin ramah lingkungan suatu produk biasanya semakin bagus dan aman produk tersebut digunakan, dan ada nilai moral yang tinggi apabila produk tersebut mampu mengangkat perekonomian rakyat sekitar jadi lebih baik. Apalagi jika kamu adalah salah satu dari penganut teori kecantikan Plato dan Socrates. Dalam kecantikan ada unsur keadilan dan pedagogik yang kuat. Anyway, kamu konsumen biasa atau luar biasa? Kalau kamu tipe yang kedua, bisa tinggalkan komen dan rekomendasi kosmetik pilihanmu di kolom komentar!

Comments

  1. Wowwwww!!! Keren banget isinya. Berapa harganya? Di mana belinya?

    ReplyDelete
  2. Wah, semakin banyak juga ya produk skin care yang asli Lombok.

    Jadi auto pengen banget buat ikutan nyoba.

    Mirror o mirror, now who is the most beautiful inaq in my kiddos heart?

    Nah, mirrornya pasti jawab, Inaq Muslifa! Hihihihi

    ReplyDelete
  3. Videoslots on youtube - Vimeo
    Videoslots · download youtube videos Videoslots · Videoslots · Videoslots · Videoslots.com · Videoslots.com · Videoslots.com · Videoslots.com · Videoslots.com.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa