Menjelajahi Taman Wisata Alam Kerandangan
Jln. Raya Senggigi, Desa Kerandangan, Lombok
Barat
Trekking merupakan aktivitas yang menjadi ciri khas utama Taman
Wisata Kerandangan. Pesona hutan tropis sepanjang jalan, hewan-hewan yang hidup
liar dan aliran dua air terjun memberikan gambaran keanekaragaman hayati dan
nabati yang dimiliki Indonesia.Trekking di Taman Wisata
Kerandangan? Pertama kali mendengarnya membuat saya senang bukan main. Pertama
karena ini akan menjadi pengalaman pertama saya menjelajahi Taman Wisata
Tersebut dan kedua tempat ini tidak jauh dari tempat tinggal saya.
Pagi itu langit biru bersih. Di
sepanjang jalan saya hanya terdiam menyaksikan birunya pantai di sepanjang laut
barat Lombok. Semakin lambat Ade Nilam mengendarai motor, Lombok terasa semakin
indah. Dalam waktu yang singkat kami
telah berada di area gapura yang bertuliskan “Selamat Datang di Taman Wisata
Alam Kerandangan”. Taman seluas 320 Ha ini sangat mudah dicapai. Dari Pasar
Kebon Roek Ampenan hanya memerlukan 15 menit sedangkan dari Senggigi hanya
membutuhkan waktu 5 dengan menggunakan angkutan umum yang biasanya disebut Bemo
Kotak. Ongkosnyapun terbilang murah sekitar Rp. 3.000- Rp 5.000 tergantung
jaraknya.
Sebelum memasuki hutan kami harus
membeli tiket masuk dengan biaya Rp. 7.500/orang dan membayar uang parkir Rp.
1.000. Harga ini berlaku untuk wisatawan nusantara sedangkan untuk wisatawan
asing biasanya dikenakan harga yang lebih tinggi. Saya menyimpan tiket itu di
dalam tas dan dengan tidak sabar saya mengeluarkan kamera yang saya bawa. Di
sepanjang jalan kecil menuju hutan beberapa papan petunjuk jalan yang
dilengkapi dengan gambar tumbuhan dan air terjun sangat membantu dan membuat
kami tidak perlu menggunakan jasa pemandu. Di sepanjang jalan juga ada beberapa
gazebo dan tempat duduk yang sengaja disiapkan untuk pengunjung yang ingin
beristirahat ataupun kehujanan. Taman Wisata Alam Kerandangan telah dikelola
dengan cukup baik.
Trek yang membentang juga sangat
jelas. Jalan setapak yang nyaman di bawah tanaman tropis membuat kami semakin
bersemangat untuk menemukan air terjun Goa Walet dan air terjun Putri Kembar.
Semakin jauh kami berjalan, kami merasa semakin sangat dekat dengan alam,
apalagi saat kami melewati lorong-lorong yang terbentuk dari rimbun pohon dan semak
belukar, diiringi pekikan suara monyet-moyet hitam yang memekik sambil
bergelayutan di atas pohon-pohon yang kami lewati.
Setelah berjalan sekitar 1
kilometer dan menyebrangi dua sungai akhirnya kami sampai di air terjun
pertama—Air Terjun Goa Walet. Tidak heran air terjun ini dinamakan Air Terjun
Goa Walet, bentuknya memang seperti goa. Aliran air terjun sekitar 3 meter ini
diapit oleh dua batu raksasa yang membentuk gua kecil dan jatuh ke kolam kecil.
Airnya dingin menyegarkan. Saat itu airnya memang tidak begitu deras karena
musim kemarau. Jika ingin melihat aliran air terjun yang lebih deras datanglah
pada musim penghujan. Walaupun demikian kami tidak kalah senang. Besar atau
kecil, kami tetap menceburkan diri merasakan kesegaran air terjun Goa Walet.
Kami bahkan naik ke atas batu raksasa dan mengambil foto.
Setelah puas berbasah-basah kami
melanjutkan perjalanan mencari air terjun kedua—Air Terjun Putri Kembar. Di
sepanjang jalan saya berhenti berkali-kali untuk memotret pohon-pohon yang
berakar unik, buah beri dan bunga liar, bambu hutan dan tanaman-tanaman pakis dengan pola yang unik. Sekitar
600 meter dari Air Terjun Pertama, kami berdiri dihadapan Air Terjun kedua.
Suara aliran airnya memang sangat kecil karena musim kering. Walaupun demikian,
genangan-genangan air dari aliranya yang kecil membentuk kolam-kolam yang
indah, ditambah lagi dengan guguran daun-daun berwarna merah, kuning dan
kecoklatan membuatnya tampak indah. Pemandangan itu mengingatkanku awal musim
gugur di negara-negara barat. Setelah mengambil beberapa gambar kami kembali
dengan hati yang puas. Selain trekking, Taman Wisata Alam Kerandangan juga
menyediakan tempat camping, area
istirahat yang nyaman, musholla, toilet dan pusat informasi. Tepat sebelum
memasuki jalan setapak, terdapat rumah hijau yang sedang dikembangkan untuk
pelestarian kupu-kupu liar. Jangan lupa membawa mosquitoes repellant kalau tidak mau bentol-bentol digigit nyamuk
dan pada saat trekking sebaiknya menggunakan sandal gunung supaya lebih mudah
ketika menyebrangi sungai. Selamat Berpetualang!
Terimakasih kak sudah nulis tentang artikel ini. sangat membantu banget setelah membacanya.
ReplyDeletejangan lupa kunjungi website kami yang di tidak kalah menarik juga ya dibawah ini
Berikut link Harga Tiket wisata dari beberapa tempat wisata di indonesia .
Harga Tiket The Lodge Maribaya
Harga Tiket Taman Legenda Keong Mas
Virtual Tour Indonesia
Harga Tiket agung fantasi waterpark
Harga Tiket watersplash darmawangsa
Harga Tiket rinjani waterpark
Harga Tiket Go splash panjibuwono
Virtual Tour Indonesia