Iowa City Chicago Naik Megabus
Salah satu tantangan tinggal di
Middle West adalah cuaca terutama kalau melalukan perjalanan pada musim dingin.
Walaupun sudah mengatur rencana sematang mungkin memang alam tidak bisa
dilawan. Sehari sebelum perjalanan saya menerima email kalau bus yang berangkat
jam 3 pagi tanggal 21 November dicansel, pilihan yang diberikan ada dua,
reschedule atau mengambil uang kembali dalam waktu 12 hari. Tentu saja saya
tidak punya pilihan lain selain mengubah jadwal karena saya harus berada di
Chicago sebelum tanggal 23 November. Pilihan saya jatuh pada bis yang berangkat
jam 10 pagi. Saya dan teman-teman saya tiba di
stasiun Coralville 15 menit sebelum bis berangkat, tepat seperti yang
disarankan pada website megabus. Di
stasiun ini waktu berjalan pincang, para penumpang berdiri sambil menahan
dingin, yang lainnya masuk ke sebuah ruangan berisi tangga dan lift yang
menghubungkan parkiran lantai tiga dan Coralville. Ruang tunggu ditutup karena
hari sabtu. Saya keluar masuk beberapa kali. Setelah 1 jam 30 menit akhirnya
bis dua tingkat bertuliskan megabus.com sampai.
Semua penumpang mengantri, satu
persatu memasukkan koper mereka dengan bantuan pak supir. Setelah memasukkan
koper yang saya bawa, saya menunjukkan tiket yang saya print dan naik ke lantai
dua. Keempat teman saya sudah siap sedia di tempat duduk mereka masing-masing.
Bispun meninggalkan Coralville Transit setelah meminta semua penumpang duduk
melalui speakernya. 45 menit perjalanan semua baik-baik saja. Perasaan saya
semakin tidak nyaman karena melihat lebih dari lima mobil tertutup salju,
bahkan ada yang tergelincir dan sepertinya menabrak pohon. Hari itu, wajah Iowa
dan Illinois sangat putih dan berangsur-angsur redup. Matahari terlihat seperti
lampu kamar tidur yang hampir mati. Di dalam kamera, pepohonan tidak terlihat
seperti aslinya. Tampak seperti sketsa lukisan yang digambar dengan menggunakan
pensil 2B.
Tiba-tiba salju turun, kali ini
bersama angin kencang. Bis berjalan sangat lambat. Dari bis saya melihat
beberapa mobil polisi tampak siaga, dua mobil truck kontainer sedang dievakusi. Selama perjalanan saya melihat lebih dari 5 mobil yang tergelincir karena salju. Setelah satu jam akhirnya kami memasuki wilayah Illinois. Tidak tahu alasan
yang pasti, bis berputar ke pusat perbelanjaan di kota kecil bernama Peru. Pak
supir tiba-tiba memberi pengumuman, “My company asked me turn around and stay
here, another driver will come.” Bersama dengan penumpang yang lain kamipun keluar
dan membeli makanan, kami menunggu hampir 3 jam. Supir datang sekitar jam
17.55. Hari sudah gelap, waktunya sholat Isya untuk Muslim yang tinggal di
bagian Middle West Amerika. Bis sampai di Chicago sekitar jam 8 malam. Biasanya
dari Iowa City ke Chicago hanya membutuhkan waktu sekitar 4 setengah sampai
lima jam. “It is annoying, they do not even say sorry, I am not gonna hack
their website, just stop it for awhile” Kata teman saya masih kesal walaupun
kami sudah sampai di Van Buren St, Chicago.
Terlepas dari keterlamatan dan
kendala di tengah jalan, megabus cukup nyaman untuk perjalanan jauh. Bis ini
dilengkapi dengan WiFi, TV dan toilet. Atapnya seperti jendela, jadi penumpang
bisa melihat langit dan merasakan hangatnya matahari kalau cuaca sedang
bersahabat. Megabus termasuk bis yang cukup murahm kalau beruntung dan terus
memantau harga, promosinya bisa sampai $1.
Comments
Post a Comment