Healthy and Tasty: Siang yang lezat di Krnk Kuta
Kuta, Lombok adalah kota wisata
yang dimanjakan oleh keindahan pantai, ombak, bukit-bukit dan tebing, telah membuat
kota ini tumbuh cepat seiring dengan jumlah wistawan yang selalu meningkat tiap
tahunnya. Saat berjalan di Jalan Raya Kuta, lidah kita tergiur untuk mencoba
deretan restaurant dan bar yang menyediakan berbagai hidangan, dari menu Mediterranean hingga menu
kampung-kampung Sasak yang membuat wisatawan mengingat rasa lezat pedas Lombok.
Di antara deretan restaurant dan
bar yang berjajar, saya masuk ke sebuah resto berlambang kepala sapi yang cukup
membuat saya berkecil hati sebagai vegetarian. Walaupun demikian saya tetap
melanjutkan langkah mengikuti rekomendasi dari teman, mengingat-ingat kalau
restaurant ini sangat menjaga kualitas bahan makanannya, resto ini juga menjadi
pilihan tempat nongkrong executive
hotel-hotel besar di Kuta.
Photo oleh Loetfi Ono |
Dari luar Krenk terlihat seperti
restaurant biasa, tempatnya tidak terlalu luas, mengadopsi open kitchen untuk lebih menggoda tamunya. Saat memasuki tempat
yang mungil ini, saya tidak langsung melihat menu yang disodorkan oleh waiter.
Saya memperhatikan meja saya dan meja-meja lainnya yang terbuat dari mesin
jahit bekas. Kursi-kursi panjang yang terbuat dari derigen besi bekas, kayu
sofa dari gerobak-gerobak buah dan langit-langitnya sangat artsy, perpaduan jendela-jendela bekas yang bergantung dengan rapi.
Temboknya bergambar Cidomo (Lombok horse car) yang bertuliskan adeng-adeng, yang artinya hati-hati
dalam bahasa Sasak.
Puas melihat design interior yang
mengusung recycling life style, saya
kemudian membaca menu minuman yang disediakan. Menu minuman yang tertera,
lengkap dengan penjelasan bahan-bahannya. Berurutan, Green Dream (Spinach/bayam, green apple, cucumber/timun, Celery, Mint),
Vitamin Rocket (Beetroot/beet sejenis umbi, orange, lime), Natural Detox
(Carrot, celery, lime, honey), pilihan saya jatuh pada The Warrior dengan bahan pisang, kurma, susu kedelai, coconut nectar, peanut butter. Rasanya sangat
dengan manis yang sehat alami, sangat cocok untuk para vegan.
Sebelum memilih makanan, saya
meminta rekomendasi dari waiter, ia
menunjukkan beberapa menu burger andalan mereka. Di Kuta sendiri, Krenk memang lebih
dikenal sebagai tempat penyedia burger paling enak bukan tempat nongkrong untuk
vegetarian. When I said that I am a
vegetarian he told me that the cows were massaged and had beers before they
were slaughtered. Saya tersenyum mendengar penjelasannya, tampaknya waiter tersebut sudah mengetahui dengan
cukup baik latar belakang dan alasan mengapa banyak orang mulai memilih untuk
menjadi vegetarian. Saat membaca menu makanan, hampir 70% dari menu makanan di
restaurant ini bisa dipesan oleh vegetarian atau vegan, tambahan daging atau
ayam hanya menjadi sidedish. Sang pelayan merekomendasikan green pasta, dengan
mushroom oil tentu saja tanpa ayam. Campuran keju, sauce, herbs dan minyak membuat
saya makan dengan lahap. Saya juga mecoba beberapa makanan lainnya seperti soufoul salad, quinoa bowl yang dipenuhi
dengan blackbean, berbgai campuran sayur dan saus jepang.
Setelah mengisi energy di resto
ini, saya menuju pantai Mawi untuk mengejar photo-photo ombak dan
penunggangnya, sambil hiking di tepian bukit-bukit yang berbaris membentuk
dinding pemecah ombak. Mawi terletak sekitar 30 menit dari restaurant ini,
merupakan salah satu pusat surfing terbaik di Lombok bagian selatan.
Comments
Post a Comment