NTB Diblok Merah, BNPT Sasar Pemuda
Badan National
Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menindaklanjuti pemberantasan terorisme dengan
mengadakan pelatihan duta damai dunia maya. BNPT memfokuskan program ini di 12
provinsi yang masuk dalam daftar zona merah terorisme, salah satunya adalah
NTB. Senin lalu, Kepala Biro Umum BNPT Bridjen TNI Dadang Hendrayudha resmi
membuka pelatihan Duta Damai Mataram 2017 di Ball Room Mandalika, Lombok
Astoria, Mataram.
Dalam pidato
pembukaan yang dibacakan, ia menegaskan komitmen dan konsistensi BNPT untuk
mengajak seluruh komponen masyarakat khusunya kalangan generasi muda, untuk
bersinergi dalam mengkampanyekan perdamaian khususnya di dunia maya. “Pelatihan
Duta Damai adalah wujud konsistensi BNPT untuk mengembangkan program yang berkelanjutan
yang tidak hanya menitik aspek formal tetapi justru menginginkan kegiatan yang
berkwalitas dan berkelanjutan dalam upaya membangun Indonesia damai tanpa
kekerasan.”
Menurut
Hendrayudha, program duta damai adalah ruang untuk menyamakan persepsi di mana
BNPT sendiri bisa membagi kepekaan kepekaannya terkait radikalisme dan
terorisme yang muncul dalam wajah baru. Ini artinya, kelompok radikal terorisme
memanfaat dunia maya (cyber space) sebagai alat penyebar paham, rekruitmen
(propaganda) dan memperluas network secara global.
Photo oleh Fadil Gunawan |
Dalam presentasinya
ia memaparkan beberapa penelitian terkait kekerasan dan terorisme di Indonesia.
Diantaranya survey yang dilakukan oleh Wahid Fundation tahun 2016 yang
menunjukkan 72% muslims di Indonesia menolak tindakan radikalisme, 7,7%
menyatakan bersedia untuk berparisipasi, dan 0,4% mengaku pernah berpartisipasi
dalam kegiatan yang berpotensi kekerasan atas nama agama. Riset lainnya adalah,
penelitian FISIK UIN JKT 2011 di universitas negeri Islam yang tersebar di
tujuh kota di Indonesia tentang jihad menggunakan kekerasan juga menunjukkan
adanya potensi radikalisme di mana 26,7% mengatakan setuju, 68,4% tidak setuju
dan 4,9% tidak mengambil sikap.
Sebagai pengguna
terbesar social media, millenials adalah salah satu kunci BNPT untuk melawan propaganda
radikalisme dan terorisme di dunia maya. Pelatihan duta damai dunia di Mataram
ini adalah yang kesepuluh. Sebelumnya duta damai dunia maya diadakan di
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Di NTB sendiri peserta duta damai diikuti
oleh 60 peserta dari berbagai universitas dan komunitas penulis NTB. Peserta
ini dibagi ke dalam tiga kategori yaitu blogger, IT dan desain komunikasi
visual (DKV).
Fadil Gunawan,
seorang blogger yang masih berstatus mahasiswa di Universitas Negeri Islam Mataram
menyatakan “Dari awal pelatihan saya
sangat semangat, saya dan BNPT punya tujuan yang sama, saya sendiri mau jadi
netizens dan blogger yang lebih baik melalui post-post yang saya tulis dan
sebarkan di dunia maya.” Selain itu ia juga mengacungi jempol untuk gaya penyampaian mentor-mentor BNPT, sangat
menarik, santai dan gampang dicerna. Acara yang
berlangsung selama empat hari ini akan ditutup Kamis Malam 26 Oktober dengan
pengukuhan duta damai dunia maya Mataram oleh Kikan Namara selaku duta damai
Indonesia.
Comments
Post a Comment