Ternyata Kopi Seorang Perempuan
Kata seorang penulis yang tidak
ingin disebutkan namamya, penulis paling tidak harus punya satu kebiasaan buruk
misalnya seperti merokok, kalau tidak merokok bisa diganti dengan minum wine atau beer dan kalau tidak keduanya bisa diganti dengan minum kopi. Kopi sebeneranya candu, hanya saja
lebih diterima secara sosial.
Penulis di sekitar saya ada yang
melakukan ketiganya dan dua di antaranya. Saya termasuk yang paling sehat.
Hanya minum wine, satu atau dua kali setahun, mungkin itu sebabnya saya menjadi
penulis yang biasa-biasa saja dan tidak bisa menembus pnerbit besar. Penulis
sekitar saya biasanya akan memadukan rokok dan kopi. Kopi adalah sumber inspirasi bagi penulis, saya menemukan terlalu banyak kopi dalam lagu dan puisi, terutama kumpulan puisi-puisinya Joko Pinurbo dan puisi-puisi
pendek Effendi Kecil. Beberapa sahabat menyebut minum kopi adalah bagian dari
ibadah.
Tanaman kopi bahkan abadi dalam sebuah legenda dari Ethiopia, tempat tanaman ini berasal. Legenda tersebut berjudul Legend of Kaldi The Goatherd atau Legenda Kaldi Si Pengembala Kambing. Legenda ini bercerita tentang seorang pengemabala murung yang tiba-tiba menemukan kambing-kambingnya menari-nari bahagia. Kaldi kemudian penasaran mengapa kambing-kambingnya menjadi lebih ceria. Singkat cerita ia menemukan beri yang ternyata berisi biji kopi sisa yang telah dimakan oleh kambing-kambingnya. Kaldi kemudian mencobanya dan berubah menjadi anak yang periang. Dalam legenda ini, diceritakan pula bahwa Kaldi bertemu dengan seorang petapa yang sering mengantuk. Kaldi memberinya biji-biji tersebut. Setelah memakan biji-biji itu sang petapa bisa bermeditasi dan beribadah dengan lancar.
Dari Ethiopia, kopi kemudian menyebar ke Timur Tengah, Persia dan Mesopotamia. Ada banyak pendapat tentang asal usul nama kopi. Ada yang mengatakan kopi berasal dari Cafta, nama sebuah kota di Ethiopia, ada yang percaya bahwa kata kopi berasal dari Yaman, dari kata kawwah, minuman yang tidak dilarang. Pendapat lain mengungkapkan bahwa kopi berasal dari kata kuno yang berarti keinginan untuk menunda tidur.
Di Eropa, terutama di Venezia, kopi pernah disebut sebagai minuman setan karena rasanya yang pahit. Walaupun demikian, setelah mencampurnya dengan krim dan gula, kopi menjadi minuman paling populer dan menjadi minuman yang berpengaruh terhadap perekonomian, sosial, budaya dan politik di dunia. Kopi bahkan disebut sebagai emas hitam atau black gold. Revolusi, teori, lagu dan puisi pun lahir dalam diskusi yang dilakukan di depan dan di bawah pengaruh kopi. Menurut sejarawan Eropa, setelah menjadi minuman yang populer di barat, kopi-kopi ini kemudian dibawa oleh Belanda pertama kali ke Nusantara melalui Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa. Berbeda dengan kepercayaan orang di Sumatra, menurut mereka kopi dibawa oleh bangsa Arab kemudian menyebar ke pulau-pulau lainnya di Nusantara.
Dari Ethiopia, kopi kemudian menyebar ke Timur Tengah, Persia dan Mesopotamia. Ada banyak pendapat tentang asal usul nama kopi. Ada yang mengatakan kopi berasal dari Cafta, nama sebuah kota di Ethiopia, ada yang percaya bahwa kata kopi berasal dari Yaman, dari kata kawwah, minuman yang tidak dilarang. Pendapat lain mengungkapkan bahwa kopi berasal dari kata kuno yang berarti keinginan untuk menunda tidur.
Di Eropa, terutama di Venezia, kopi pernah disebut sebagai minuman setan karena rasanya yang pahit. Walaupun demikian, setelah mencampurnya dengan krim dan gula, kopi menjadi minuman paling populer dan menjadi minuman yang berpengaruh terhadap perekonomian, sosial, budaya dan politik di dunia. Kopi bahkan disebut sebagai emas hitam atau black gold. Revolusi, teori, lagu dan puisi pun lahir dalam diskusi yang dilakukan di depan dan di bawah pengaruh kopi. Menurut sejarawan Eropa, setelah menjadi minuman yang populer di barat, kopi-kopi ini kemudian dibawa oleh Belanda pertama kali ke Nusantara melalui Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa. Berbeda dengan kepercayaan orang di Sumatra, menurut mereka kopi dibawa oleh bangsa Arab kemudian menyebar ke pulau-pulau lainnya di Nusantara.
Bagi bangsa Eropa, kopi
digambarkan maskulin contohnya dalam Bahasa Prancis dan Bahasa Spanyol. Sebelum
kata “cafĂ©” yang berarti kopi diawali oleh artikel le dalam Bahasa Prancis dan el
dalam Bahasa Spanyol sebagai lambang maskulinitas. Berdasarkan mantra tanam
kopi yang dikirimkan oleh teman yang juga seorang ahli kopi, kopi bagi suku Gayo adalah feminin
(perempuan) yang dinamai Siti Kewe, dinikahkan dengan angin (maskulin) untuk
menghasilkan pohon.
Bismillah, Siti
Kewe kunikahen ko orom kuyu
Wih kin walimu
Tanoh kin
walimu
Lo ken saksi
kalammu
Bismillah, Siti Kawa kunikahkan engkau dengan angin
Air sebagai walimu
Tanah sebagai saksimu
Matahari sebagai saksi kalammu
Dari warisan mantra dan bahasa ini bisa dilihat bagaimana orang-orang
terdahulu memiliki hubungan yang lebih baik dengan alam, di mana alam diperlakukan
sebagai subject dan lebih dihargai,
tidak hanya sebagai object semata,
digunakan hanya untuk keuntungan manusia.
Kepengen jadi penulis hebat sehebat orang yang menulis tulisan ini
ReplyDeleteI believe you can do better!!!
DeleteBagus Mbaq...
ReplyDeleteTapi kurang panjang...
I will make it longer!!
DeleteNice miss, I like it
ReplyDeleteSuper cool!!
ReplyDeleteI think you were from ovum without sperm, miracly born.
ReplyDeleteEh sunflower jangan nyampah komen di blog kakak saya!!
ReplyDelete