Lima Karya Terbaik Dunia dan Museum-Museum

Bagaimanakah cara kamu mengetahui suatu karya itu baik, lukisan itu indah, tulisan itu bisa menjadi makanan jiwa yang lezat saya yakin pasti karya itu sendiri bereperan kuat dalam penilaianmu, tapi apakah kamu punya kecendrungan menyukai karya-karya seniman yang telah tiada? Apakah kamu hanya membaca buku yang ditulis oleh penulis yang berumur setengah abad? Atau mungkin hanya membaca tulisan dari penulis-penulis yang sudah meninggal jauh sebelum kamu dilahirkan? Apakah kamu terobsesi pada hal-hal yang hampir mati saya sering menyebutnya beautifully dying. Jika satu atau dua dari pertanyaan-pertanyaan di atas kamu menjawab”iya” itu artinya kita memiliki kesamaan. Mungkin kita sama-sama mengerti peran waktu, indahnya kerutan, peran cahaya, peran warna kehidupan bahkan peran hitam dan putih yang tidak dianggap sebagai warna.

Anyway, saat saya berkeliling ke museum-museum Amerika untuk mencari karya-karya seniman yang berasal dari abad, peradaban yang berbeda, terkadang saya dan karya tersebut seperti sengaja dipertemukan. Banyak karya-karya besar yang sering kali saya pikir berada di Benua Eropa namun saya temukan di tanah kebebasan ini. Inilah lima karya yang saya maksud.

1. The Treachery of Images, Rene Magritte
Kamu tau lukisan ini berada dimana sekarang? Saya pikir lukisan ini berada di Belgia di tanah kelahiran pelukisnya. Saat mengunjungi beberapa museum di Los Angeles saya menemukan lukisan ini di LACMA (Los Angeles county Museum of Art). Lukisan ini seperti menyuarakan kebiasaan merokok. Di bawah gambar cerutu ini bisa dilihat ada sebuah kalimat yang bertuliskan “CECI N’EST PAST UNE PIPE” yang artinya ini bukan cerutu. Sebenarnya Rene menggambar apel bukan cerutu.  Rene pernah berkata manusia sering kali merepresentasikan benda berdasarkan seperti apa yang mereka lihat terkadang mereka tidak mampu menangkap bentuk benda itu sendiri karena tidak menyadari keterbatasan indranya. Aliran pelukis ini adalah Surealis, tidak heran kalau lukisan ini bukan cerutukan. 


2. Irises, Vincent van Gogh
Pasti kamu tahu lukisan yang satu ini karna Vincent telah memotong sedikit daun telinganya untuk membuktikan bahwa lukisan ini bagus. Lukisan ini saya temukan ini J. Paul Getty Museum, Los Angeles. Seperti judulnya lukisan ini menggambarkan bunga-bunga irish. Lukisan ini pernah mengalahkan harga Monalisa karya Leonardo Da Vinci. Seperti lukisan-lukisan yang lain Van Gogh menggunakan cat minyak dengan teknik sentuhan swirling.




3. Woman with Plants, Grant wood  
Grant Wood adalah bapak regionalism America kebetulan kota tempat saya tinggal adalah kota tempat ia dibesarkan. Salah satu karya besarnya yang masih tertinggal di Museum of Modern Art Cedar rapids, Iowa adalah Woman of Plants. Perempuan yang ada di dalam lukisan ini adalah ibunya sendiri. Cold Realism yang di tunjukkan dari pandangan perempuan tua  dan sangat direct. Lukisan ini semakin menarik dengan tanaman lidah mertua yang di pegangnya. Lukisan Green Wood memang sangat Midwest membuat orang-orang Amerika Utara merindukan rumah. 
  

4. Weeping Woman with Handkerchief, Pablo Picasso


Seperti The Treachery of Images lukisan ini saya temukan di LACMA. Lukisan ini menggambarkan perempuan berkulit putih terang yang sedang menangis membawa sapu tangan dengan menggunakan enam warna ditambah dengan hitam putih Picasso berhasil menggambarkan kalau kesedihan itu bersifat sementara. Teknik lukisannya seperti gabungan dari sayap burung, topeng, dan pecahan-pecahan geometri yang menjadi cirri khas cubism. 

5. Little Dancers of Fourteen Years, Edgar Degas 


Saat mengambil photo patung ini saya harus menunggu lama karena patung ini dikelilingi oleh banyak photographer. Patung Ballerina cilik ini di simpan di National Gallery of Art Saint Louis, Missouri,USA. Edgar Degas mengukir patung ini dengan menggunakan berbagai media seperti, lilin, tanah liat, metal, tali, rambut manusia, sutera dan pita dari kain rinen. Patung ini menarik karena sang pematung menggambarkan masalah-masalah working class family pada masa itu. Bagaimana Tari Balet menjadi bagian kuat warisan seni Prancis. Patung perempuan kurus berumur 13 tahun ini terbentuk karena latihan yang keras, membuatnya bangga dan rapuh. 

Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa