10 Jalan Di Lombok Yang Akan Membuatmu Berhenti

I know you choose the road that less travelled by seperti kata Robert Frost dalam puisinya, saya juga tahu rumah-rumah yang kamu diami beberapa malam hanya tempat singgah bukan tempat ke mana kamu selalu kembali. Bagimu jalan adalah rumah, setiap tempat baru adalah sekolah, tentu saja kamu tidak membutuhkan seragam, yang kamu bawa hanya pulpen, buku catatan kecil, kamera, mungkin uang secukupnya dan benda-benda yang selalu kamu butuhkan, jujur saya tidak tau pasti isi ranselmu.

Saya percaya jalan yang kamu pilih selalu ada hasilnya, hanya saja beberapa dari kami sulit untuk melihatnya dengan kasat mata bahkan beberapa memakimu karena menganggapnya membuang waktu dan tenaga. Terlepas dari makian yang kamu dengar artikel ini saya tulis untuk mendukung pilihan jalan, pilihan rumah yang kamu anggap rumah. Jika kamu sekarang berada di Lombok, saya yakin kamu akan berhenti sejenak di sepuluh jalan ini, mungkin untuk mengabadikan ceritamu dengan menulis beberapa captions, menyapa orang asing yang selalu kamu anggap teman dan atau untuk mengambil beberapa photo untuk kenangan.

1) Jalan Raya Penujaq


Jalan ini akan berujung di berbagai titik pantai, biasanya saya akan berhenti sebelum menuruni tanjakan tajam. Dari jalan ini saya bisa melihat bukit-bukit hijau menonjol dengan tinggi yang bervariasi, bahkan jika naik ke sisi barat bisa melihat dua bukit yang bersatu di tengah laut yang terletak di Pantai Mawi.

2) Jalan Pusuk Sembalun



Saat memasuki jalan ini, rasa segar terasa sampai ke setiap aliran darah. Tempat yang saya maksud adalah jalan yang paling teduh, di mana tanaman-tanaman menjadi kanopi penuh di atas jalan. Akar-akar pohon yang besar semakin menampakkan gambar amstrak yang mudah ditangkap mata.

3) Jalan Raya Santong


Jalan Raya ini akan membawa traveler ke berbagai air terjun terkenal di Pulau Lombok. Sebelum mencapai tujuan saya dan teman-teman suka berhenti di savanna kecil.  Warnanya kecoklatan saat musim kemarau dan berwarna hijau saat musim penghujan.

4) Jalan Raya Malimbu


Jalan ini memang sangat terkenal karena pernah digunakan oleh beberapa perusahaan untuk mengiklankan produk mereka. Dari Jalan ini, pemandangan pantai-patai di barat laut Pulau Lombok bisa membuat pengendara kurang fokus atau tiba-tiba menepi untuk selfi atau membuat vlog. Pantai-pantai di sebelah barat biasanya dipenuhi kapal- kapal nelayan dan kapal turis. 

5) Jalan Raya Kuta


Jalan Raya Kuta yang saya maksud adalah jalan yang menuju ke arah bukit. Dari jalan ini tidak hanya terlihat semenanjung Kuta, dan teluk-teluk lainnya tetapi juga deretan bukit yang berbaris di balik-balik pohon di tepi jalan.

6) Jalan Tempos



Di sekitar Jalan yang menuju Desa Banyu Urip saya berhenti beberapa kali untuk memandangi kabut-kabut yang menyentuh padi, deretan kelapa yang sangat tinggi mungkin umurnya lebih tua dari saya atau mungkin setua saya. Jarak jalan tempos dari bukit hanya terpisah oleh beberapa petak sawah. Pemandangan di jalan ini terlihat semakin indah setelah hujan jatuh. Jalan ini tidak seperti jalan utama namun cukup lebar untuk dua mobil.

7) Jalan Raya Sekotong


Jalan sepanjang jalan ini terdapat berbagai pemandangan menarik seperti wajah pelabuhan Lembar yang dipenuhi dengan feri, wajah pantai yang dipenuhi dengan mangrove, wajah jalan yang berdinding tebing atau jalan yang diapit oleh pohon-pohon pisang yang sengaja di tanam warga. Jalan ini tidak pernah membuat saya bosan melewatinya.

8) Jalan Raya Batu Jai

Photo oleh Loetfi Ono

Dari jalan ini Danau Batujai Nampak jelas, jalan yang menjadi favorite saya adalah jalan yang berada di sekitar bedungan yang tepat menuju kantor bendungan tersebut. Terbentang sekitar 500 meter di antara pohon-pohon yang berbaris rapi membuat jalan ini selalu teduh.

9) Jalan Raya Pusuk


Jalan ini membelah Hutan Pusuk, Lombok Utara, yang menghubungkan Gunungsari dengan Pemenang. Melewati jalan ini berarti memasuki bukit-bukit rimbun, menyaksikan monyet-monyet meyebrang jalan saling mengejar satu sama lain. Saya biasnya akan berhenti tidak hanya untuk memngambil photo tapi untuk membeli Palm Sugar yang dibuat oleh penduduk setempat. Pada musim durian, jalan ini juga dipenuhi oleh pedagang durian. 

10) Jalan Raya Suranadi


Suranadi adalah tempat yang menyimpan puluhan mata air. Kali-kali kecil di daerah ini masih jernih tidak seperti Sungai yang berada di Mataram. Saya berhenti di sebuah jembatan kecil untuk mengambil photo aliran air di kali. Trotoar di sekitar jalan ini adalah rumput-rumput yang tumbuh subur yang membuatmu ingin berbaring sambil mendengar aliran air.

Sebenarnya masih banyak jalan-jalan lain yang belum saya sebutkan, tapi kata yang saya ketik sudah lebih dari 700 kata, kalau naik motor jangan lupa memakai helm dan windstopper terutama jika bepergian pada malam hari, safe trip!

Comments

  1. Sayang ga ada jalan ke hatimu kak, jiakaakakak...

    Kaboorrr

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa