Mengintip Kamar SBY Diantar Blue Bird

Sejak kena gerd  saya tidak bisa bepergian terlalu jauh, sesekali saya memaksakan diri dan di akhir perjalanan saya harus beristirahat berhari-hari di ranjang. Saya juga melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke berbagai kota karena alasan tersebut. Walaupun demikian gerd membuat saya punya lebih banyak waktu untuk bersama keluarga dan trip yang saya lakukan pun selalu bersama keluarga dan teman terdekat.


Tidak bisa vocation jadi diganti staycation. Biasanya saya memilih weekend untuk staycation, kadang sampai hari Senin, dan kalau sampai hari Senin saya akan langsung berangkat ke kantor dari hotel yang saya pilih. Mau tahu pilihan staycation untuk bulan ini jatuh pada hotel apa? Lombok Raya, ya pilihan saya jatuh pada hotel yang merupakan salah satu hotel tertua di Lombok. Berada di pusat kota, tepat di belakang Mataram Mall dan di sekitarnya terdapat berbagai warung dan restoran yang menawarkan kelezatan kuliner rakyat. Saya juga memilih hotel ini karena Lombok Raya bekerja sama dengan Blue Bird, kalau memesan taksi melalui My Blue Bird Apps dan naik Blue Bird ke tempat ini dapat diskon room My Blue Bird dari 20 sampai 40%. 

Di Trip Advisor hotel Lombok Raya ini sering kali mendapat cercaan karena kamarnya yang sangat tua. Saat menginap di Hotel ini hampir sebagian besar ruangan sudah diupgrade. Setiap kamar, memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Kamar yang saya tinggali menghadap gedung-gedung baru Lombok Raya, terlihat seperti apartemen-apartemen yang berjajar di tengah taman, dengan balkon yang cukup luas. Tidak lama setelah beristirahat, suara telephone kamar berdering. “Selamat Malam, dengan Mbak Zi?” “Ya” jawab saya singkat. “Sudah ditunggu di lobby Mbak.” Saya menyisir rambut dengan tangan saya tanpa melihat cermin, kemudian keluar dengan langkah cepat memakai sandal hotel.

Lelaki setinggi 6 kaki itu sudah siap dengan kunci-kunci berbentuk kartu ditangan, kemudian menjelaskan jenis-jenis kamar yang ada di hotel. “Gi mana, suka kamarnya?” “Ya, pemandangannya bagus untuk night photography” Jawab saya singkat sambil tersenyum. Dari lobby, kami menuju gedung baru di mana berjajar deluxe rooms. Seperti gedungnya, ruangan dan furniturenya sangat baru, merasa seperti berada di kamar-kamar pameran Ikea. “Kami terus upgrade supaya jadi hotel jaman Now” balas pegawai yang menemani saya setelah saya bertanya apakah Lombok Raya adalah hotel pertama di Lombok.





Setelah puas mencoba kasur, kursi dan mengambil photo di kamar mandi saya menuju presidential suite room yang berada di gedung sebelah. Presidetial Suite ini adalah tempat menginap favorite para politisi Indonesia, salah satunya adalah Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.



Dari Lantai gedung yang satu kami menuju gedung yang lainnya. Dari lantai satu, lift bergerak menuju lantai tertinggi. Saat lift terbuka, ruangan dengan cermin perak, dua kursi berwarna krem di pojok, dan ditengahnya terdapat meja bundar dihiasi bunga besar membuat tempat ini memang didesain dengan sangat baik. Sepasang pintu dibuka, saya kemudian berjalan menulusuri berbagai ruangan yang di sekat oleh dinding-dinding indah. Terdapat ruang kerja dan dengan satu set sofa, ruang makan dengan 8 kursi dan tentu saja dilengkapi dapur. Kamar tidurnya terlalu tinggi untuk perempuan pendek seperti saya. Kamar ini mengingatkan saya seperti apartemen-apartemen yang berada di kota NY.

Mau coba kamar ini? Harga kamar ini mencapai IDR 12,000,000 permalam, kalau punya applikasi MyBlueBird diskonnya juga semakin tinggi. Setelah mengecek berbagai jenis kamar saya diantar ke restaurant yang berada ditepi kolam renang. Hotel-hotel di tengah kota memang selalu ahli dalam memasak berbagai menu khas Nusantara. Staycation kali, saya tidak sendiri, teman saya menyusul sekitar jam 7 malam. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa