Sabun Kelor Origin dan January

I have just missed January! Tidak ada satupun tulisan online yang berhasil saya selesaikan karena beberapa hal seperti kunjungan dari storycenter.org US yang khusus datang mendokumentasikan kegiatan EduLand, English for Law di Pengadilan Tata Usaha Negara dan beberapa mata pelajaran baru yang saya ajarkan dan membuat waktu saya tersita untuk belajar serta jadwal pengambilan photo beberapa products.


Photography project yang saya kerjakan pada awal tahun ini adalah photo sabun dengan brand Origin yang dibuat oleh Villa Layar. Saat mendapatkan tawaran dari direkturnya, saya sangat bersemangat mengingat project-project yang saya kerjakan sebelumnya didominasi oleh makanan. Something new always makes me learn something new!

Jumat pagi, sesuai dengan janji yang disepakati, saya mengendarai motor menuju Villa Layar yang juga merupakan lokasi pemotretan.  Saat sampai di depan private property ini seorang perempuan muda berpakaian rapi sudah siap mebuka pintu. Sepertinya semua karyawan sudah tahu akan ada tamu hari ini. Perempuan itu mengantar saya ke ruang tamu yang langsung terhubung dengan dapur dan tangga menuju lantai dua. Di atas meja dapur berjajar, botol-botol plastik berisi sampah-sampah plastic yang biasanya dijadikan eco-brick.


Suara kaki menuruni tangga terdengar semakin jelas hingga Nampak perempuan mungil berkulit sawo matang tersenyum dan memberikan saya pelukan hangat. Ia kemudian membawa saya langsung menuju studio kecil tempat sabun Origine diproduksi. Tangannya mulai menunjukkan berbagai bahan alami yang digunakan untuk membuat sabun diantaranya ada beeswax, lavender yang diimpor dari Prancis, sea butter dari Afrika Selatan, madu, kopi arabika Sembalun, lemon, kelor (Moringa Leaves), arang dan bahan-bahan alami lainnya. Produk ini memang sangat berbeda dari sabun yang beredar di pasaran karena bahan alaminya dan tentu saja karena tidak mengandung SLS dan SLES atau serbuk api yang merusak air. Aroma sabun juga bervariasi seperti aroma kopi, lemon, kelor, yogurt, lavender dan arang. Sabun beraroma kopi dan yogurt baunya sama persis seperti makanan. Jangan dimakan!

Harga sabun Origine bervariasi, tergantung ukurannya. Ukuran paling besar IDR. 18,000 dan yang paling kecil IDR. 4,500. Beberapa eco-villa di Lombok akan segera menggunakan produk ini.
Setelah puas mendengarkan penjelasan tentang asal-usul product yang akan menjadi object, saya kemudian menyiapkan mini studio dari kotak kertas dan kertas manila putih sebagai background. Proses pengambilan photo memang cukup panjang sekitar 3-4 jam.



Project ini diakhiri dengan makan siang bersama di teras. Pizza vegetarian dengan keju asli Belanda dan Zucchini soup ala Belanda makes me feel little bit Dutchy that day. Saya juga membawa pulang beberapa sabun. Setelah mencobanya, sabun ini tidak hanya membuat kulit saya lebih halus dan bersih, busanya banyak dan setelah terkena air, semua busa larut dan air kembali bersih. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa