Merayakan Halloween di Rumah Hantu Bloomsberry Farm
Oktober adalah salah satu bulan
penting di Amerika. Film-film horror dirilis, supermarket dan mall mulai
dipenuhi labu-labu jingga, sarang laba-laba buatan, tengkorak dan berbagai ornamen
mengerikan lainnya. Bahkan menu-menu di
restaurant diberi nama-nama mengerikan. Sebelum hari H tanggal 31 Oktober saya sudah melihat
beberapa orang mengenakan kostum dan berdandan untuk merayakan Halloween. Menurut cerita, Halloween berasal
dari Irlandia. Zaman dahulu bangsa Celts percaya bahwa roh jahat datang untuk
mebuat gaduh, jadi untuk mencegah kegaduhan bangsa Celts berusaha menyenangkan roh-roh jahat tersebut dengan meninggalkan “treat” di luar rumah dan memakai
kostum yang terbuat dari kulit dan kepala binatang. Sekarang perayaan ini tidak
lagi bertujuan untuk mengusir roh jahat tapi lebih megarah ke interaksi sosial.
Halloween adalah hari berkumpulnya keluarga, teman dan kerabat. Bagi anak-anak
tentu saja hari ini adalah hari favorite mereka karena mereka akan keliling komplek
mengetuk pintu rumah tetangga untuk mendapatkan permen atau coklat. Walaupun
maknanya sudah bergeser, ada banyak orang Amerika yang tidak merayakan Halloween
karena alasan agama.
Untuk menikmati perayaan ini,
saya memutuskan untuk tidak mengikuti pesta pada hari-H dan lebih memilih untuk
mengadu nyali di Bloomsberry Farm bersama beberapa teman dan koordinator program.
Harga tiketnya USD 10 karena kami datang pada akhir pekan. Kalau pada hari
kerja lebih murah. Setelah mendapat tiket berbentuk stiker berwarna jingga dan
hitam, sayapun menempelkannya di dada sebelah kiri dan bersiap-siap memasuki
rumah hantu pertama.
Rumah Hantu Pertama, diberi nama
Dred Shed. Saya pikir saya tidak akan ketakutan karena saya tahu semua hantu di
dalam rumah tersebut buatan manusia. Sayapun menaiki tangga yang diatasnya
tergantung sepatu ice skating yang sudah usang. Semakin dalam, cahaya semakin
redup. Dua kakek-nenek berwajah menakutkan duduk di pojok ruangan. Dengan cepat saya melangkah ke ruangan yang lain, lukisan tua tergantung di dinding kayu, meja
tua di penuhi buku-buku terbuka yang sudah lapuk. Suasana semakin menyeramkan. Kemudian saya membuka lemari yang dipenuhi baju-baju yang tergantung rapi. Saat
menggeser pakaian-pakaian tersebut, ruangan lain yang lebih redup telah
menanti. Denyut jantung saya semakin berdetak kencang melewati patahan kayu
berdebu dan perabot tua yang sudah tidak di pakai laki. Di pojok ruangan sebuah
tengkorang tertutup kain putih terlihat sangat menyeramkan. Kali ini saya berjalan lebih cepat dan berbelok ke
arah pintu. Tiba-tiba suara perempuan menangis keras. Saya mulai ketakutan
padahal itu hanya efek yang dibuat. Dengan tergopoh-gopoh saya mengambil foto
dan menuruni tangga menyusul teman-teman saya yang sedang berada di ruang
mutilasi. Darah buatan menetes segar di dinding. Kepala-kepala menggelantung di
langit-langit. Beberapa mayat terbungkus plastik digantung terbalik. Menghalangi
jalan kami. Ini adalah ruangan yang paling saya tidak suka. Saat memasuki ruangan
lainnya, tiba-tiba pintu yang terantai di dinding yang lain tiba-tiba bergetar
kencang. Saya terkejut dan berteriak. Perasaan saya lega saat saya sampai di
ruangan terakhir.
Rumah hantu kedua disebut Curtain
Chaos. Rumah hantu ini tidak seseram
rumah hantu yang pertama. Tapi cukup membuat pusing karena saya harus melewati
korden yang berliku-liku, saya harus mencari pintu keluar. Di beberapa bagian
ruangan terdapat badut-badut bermata merah yang siap membunuh. Saat berjalan di
depan mereka efek lampu dan suara otomatis menyala, membuat jantung saya berdetak tidak normal.
Selain tersedia dua rumah hantu, yang
paling menakutkan adalah bermain di Corn Maze dan mencari jalan keluar, itu
sebabnya saya tidak mencoba permainan ini. Bayangkan, berjalan dengan senter di
dalam gelap untuk mencari jalan keluar, Corn Maze ini luas, lebih dari 20 are. Rumah hantu sudah
cukup mempermainkan saya. Setelah keluar dari rumah hantu
sayapun melihat-lihat arena bermain, hewan ternak khas Iowa, mencoba kereta
kuda, bersantai di restaurant serta melihat-lihat berbagai pernak pernik Halloween
di toko Bloomsberry Farm.Kalau ingin mengunjungi Bloomsberry farm
sebaiknya datang pada jam 5 sore sampai malam, terutama untuk kamu yang ingin mencoba beberapa permainan, naik kereta kuda dan mencari jalan keluar di corn maze.
Comments
Post a Comment