6 Project Terbaik Perempuan Indonesia Timur

Australia Award Indonesia for Sustainable Tourism of Regional Growth 2

Saya tahu kamu membuka halaman ini karena kamu bangga menjadi perempuan, jika kamu laki-laki dan mengklik link ini pasti kamu adalah “HE FOR SHE” yang dimaksud oleh Emma Watson dan Malala Yousafzai. Mengingat bulan ini adalah bulan di mana International Woman Day dirayakan saya ingin berbagi tentang berbagai project berkelanjutan yang dilakukan oleh peserta perempuan Australia Award Indonesia for Sustainable Tourism of Regional Growth II, 2016/2017 di wilayah Indonesia Timur. Saya mengenal perempuan-perempuan tangguh ini kurang dari satu tahun, namun mendengar presentasi-presentasi project mereka di berbagai kesempatan telah memberikan saya pelajaran berharga yang akan saya ingat sepanjang hayat. Semoga project-project ini bisa menginsipirasi berbagai community development yang sedang kamu lakukan baik di tempat kerja ataupun organisasi tempat kamu menjadi volunteer.

Green Governance oleh Theresia Primadona Asmon

Seperti namannya, projectnya juga menjadi primadona dalam program ini. Dalam projectnya perempuan yang juga seorang dokter hewan ini berhasil melakukan berbagai advokasi dan menjembatani kerja sama antara pemerintah Manggarai Barat dan Non Govermental Organizations (NGO) dan komunitas-komunitas yang bergerak dalam  bidang pariwisata. Diantaranya adalah peningkatan angakatan anggaran Dinas Pariwisata untuk belanja langsung, pelatihan tenaga kerja yang akan dimitrakan dengan PHRI, pelatihan Guide dan program pelatihan Master Diving untuk pemuda lokal. Dalam waktu dekat perempuan yang akrab dipanggil Ney ini juga mengadakan konferensi yang akan mendatangkan bupati Wakatobi untuk berbagi tips pengelolaan wisata.

Digital Marketing oleh Sri Susanty

Perempuan inspiring dengan satu anak ini sangat sadar dengan peran dunia digital khususnya dalam bidang pariwisata. Waktu tiga bulan yang diberikan oleh AAI digunakannya untuk menjalankan project digital marketing. Project ini melibatkan mahasiswanya di Akademi Pariwisata Mataram. Mulai dari pendataan, impelementasi dan pengelolaan media dilakukan oleh mahasiswanya sendiri. Sebelumnya mahasiswa ini diberikan berbagai training seperti cara pengelolaan media sosial yang baik, photography, video making dan juga pelatihan blogging. Project ini juga melibatkan pemberdayaan alumni dan menjalin kemitraan dengan desa wisata. Selain itu project ini mengharuskan mahasiswanya melakukan aktivitas volunteerism di berbagai wilayah wista. Rencanya, ini akan menjadi program tahunan Akademi Pariwisata khususnya untuk mahasiswa jurusan UPW.

    

Toilet Daur Ulang oleh Klasina Rumbekhwan

Toilet daur ulang ini sebenarnya adalah project yang hanya dibuat di salah satu daerah di Raja Ampat. Namun karena perempuan ini berhasil menggandeng salah satu bank nasional, toilet daur ulang ini bisa kamu jumpai di beberapa daerah di Raja Ampat. Desain toilet ini sangat sederhana, bangunannya juga dibangun dengan bahan-bahan alami dari alam. Bagi perempuan yang akrab dipanggil Kakak Ina ini tiga bulan adalah waktu yang terlalu singkat untuk merealisasikan projectnya mengingat cakupan wilayahnya yang semakin meluas. Jadi project ini masih sedang berlangsung sampai sekarang. Kakak in berharap toilet daur ulang ini bisa diterapkan di seluruh Papua. Sukses selalu untuk Kakak Ina and the geng, stay inspiring!

Gendang Beleq Rocks The World oleh Ellyse Iswandari

Choreographer lulusan ISI Yogya, Ellyse Iswansari telah berhasil mengangkat kesenian NTB melalui berbagai program kerja samanya dengan instansti swasta dan instansi-instansi pendidikan. Sanggar yang dipimpinnya adalah salah satu pusat pembelajaran seni yang digemari oleh wisatawan asing. Selain itu sanggar Cantiqa ini adalah satu-satunya sanggar di NTB yang memiliki program seni untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Tahun 2016 lalu program-programnya telah diendorsed oleh Kedutaaan Amerika Serikat. Nama besar sanggar ini semakin menggaung karena standarisasi pembelajaran seni digunakan sebagai acuan oleh berbagai sanggar di Pulau Lombok.

Trees Planting as The Gesture of Love oleh Corich Corputty

Mendengar nama projectnya pasti kamu tahu kalau perempuan ini adalah seorang environmentalist. Perempuan berwajah tenang ini sedang mengerjakan project hutan wisata yang akan memberikan kesempatan langsung untuk melakukan penghijauan kepada wisatawan. Projectnya di lakukan di Kaimana, Papua. Pernah dengar nama Kaimana? Google it and you will definitely wanderlust. Hutan wisata yang sedang ia bangun sebagai wisata alam bernama Hutan Kolam Pasir. Bersama dengan warga desa setempat, perempuan berambut ikal ini akan membangun rumah pohon yang bisa dijadikan deck observasi dan ayunan. Salah satu Kutipan favorite saya dari perempuan ini adalah “Pariwisata itu harus mendidik wisatawan untuk cinta lingkungan.”

Community Benefitted Tourism, Wicked Good oleh Marta Muslin

Pernah bertemu dengan Master Dive perempuan ketika kamu menyelam di berbagai laut Indonesia? Master Dive perempuan memang tak banyak, dari jumlah yang sedikit itu tercatat nama Marta Muslin. Master Dive ternama asal Labuan Bajo ini telah malang melintang dalam mengerjakan berbagai project-project pariwisata berbasis masyarakat dan lingkungan. Beberapa projectnya bahkan telah dipublikasikan di berbagai media baik lokal maupun nasional. Menjabat sebagai salah satu executive di perusaahan selam,  projectnyapun tidak jauh dari hal selam-menyelam. Master dive ini memberikan training dan sertifikasi menyelam kepada anak-anak Labuan Bajo lulusan SMA untuk menjadi master dive. Program ini terus berlanjut dan telah meluluskan beberapa batch. Bulan ini Marta juga mensertifikasi beberapa pemudi Labuan Bajo. Proud of you Marta!