Bendungan Pengga, Rumah Air di Lombok
Apa yang yang kamu lakukan untuk
merayakan Hari Air? Apakah kamu sedang mengadakan campaign 3 minutes bathing untuk menghemat air? Mungkin kamu sedang
menghitung persedian air yang ada di bumi, berapa yang telah dihabiskan industry,
berapa yang dihabiskan untuk manusia itu sendiri? Kira-kira mana yang lebih
banyak? Haruskah kita menghemat? Apakah
kamu merasa manusia tidak tahu cara bersyukur dan menggunakan air seenaknya?
Hewan saja menggunakan air seperlunya, lalu mengapa kita tidak? padahal kita
cukup berakal atau mungkin kita memang harus mengakui kalau kadang tak berakal
itu jauh lebih baik dari pada punya akal dan menggunakannya dalam hal-hal yang
tidak benar.
Salah satu hal yang dilakukan
manusia untuk memenuhi kebuhutan mereka akan air adalah dengan membangun waduk/bendungan.
Salah satunya adalah Bendungan Pengga. Selain untuk mengendalikan banjir, bendungan
ini dibangun untuk mengatasi masalah irigasi daerah Lombok Tengah yang sering
gagal panen karena curah hujan di daerah ini yang rendah. Daerah irigasinya
mencapai 3.585 ha.
Kini bendungan ini tidak hanya
berfungsi sebagai sumber irigasi tapi juga sebagai tempat wisata. Menampung air
dari Sungai Penujak dan kemudian mengalirkannya ke berbagai sungai kecil mebuat
bendungan ini memiliki beberapa spot yang digemari warga lokal untuk tempat
nongkrong.
Saat berkunjung ke tempat ini
saya memilih taman yang berada di sekitar kantor utama Bendungan Pengga. Tidak
banyak pedagang kaki lima, kondisi tamannya juga bersih dari sampah plastik.
Lokasi taman ini dekat dengan pintu-pintu air yang bisa saya lihat langsung
dari taman. Selain bermain di taman saya juga menaiki tangga yang cukup curam
untuk melihat seluruh pemandangan bendungan ini. Memang terlihat seperti danau
alami karena luasnya yang sejauh mata memandang. Air di tepi bendungan ini
dipenuhi oleh tanaman air yang mengapung karena batang-batangnya yang berongga
dan bentuk daunnya yang lebar. Terlihat seperti karpet hijau dengan bunga-bunga
kecil berwarna ungu. Kalau punya canoe
sendiri, bendungan ini akan menjadi tempat yang tepat untuk canoeing karena airnya yang tentu saja
selalu tenang.
Bendungan ini dikelilingi oleh
bukit-bukit landai yang bahkan bisa dinaiki oleh motor-motor metic. Pohon-pohon
rimbun membuat bukit-bukit tersebut terlihat seperti lukisan-lukisan landscape di
museum. Selain menikmati keindahaannya, saya juga banyak mengambil foto para
nelayan darat yang sedang memancing, Biasanya nelayan-nelayan ini akan berbaris
melempar jaringnya dan membiarkannya beberapa saat. Tidak Semua ikan mereka
ambil, sering kali saya melihat mereka melempar kembali ikat sapu-sapu. Bendungan ini terletak di Desa Pelambik,
Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah. Bisa diakses melalui jalan besar.
Jika ingin berpertualang, cobalah akses tempat ini dari Desa Ungga, Praya Barat
Daya dengan menggunakan GPS. Jika mengaksesnya dari tempat ini kamu bisa
melihat landscape persawahan yang akan membuat perjalanannmu lebih
menyenangkan. Apalagi jika melewati tempat ini pada pagi hari. Kamu bisa
melihat petani-petani beriringan ke sawah-sawah mereka dengan topi khas
berbentuk kerucut.
Wah..cantik.. saya ke sana 3 minggu yang lalu. "Perosotannya" sedang kering.
ReplyDeleteIni sebelum aku berangkat ke Aussie, jadi lagi musim ujan banget, mangkanya hijau sekali.
DeleteBendungan yang menjadi tempat wisata, seperti bendungan yang ada di purwakata.
DeleteSy ke sana hampir tiap hari dulu... medio 2006 smpai awal 2007... gak nanya kan 😅
ReplyDeletePasti terasa bosan ya ?
DeleteTerus kenapa ngak nulis Bal? pasti bagus sekali dulunya ya
ReplyDeleteBelum pernah kesampaian mampir kesini,. cuma lewat.. btw itu foto yg pertama bisa keren banget ya..
ReplyDeleteMas Ajie, kalau motonya manual pasti bagus :)
ReplyDeleteBersih dan indah sekali, pedagang kaki limanya pada kemana ya ? memang tidak diperbolehkan atau memang tidak mau duit ?
ReplyDeletePedagang kaki lima cuma satu, mungkin mereka males jualan di situ karena ngak ramai
ReplyDelete