Lima Pantai Yang Membuatmu Selalu Ingin Kembali Ke Teluk Ekas
Saya membaca buku-buku karya
Murakami berulang-ulang, menonton Shrek berkali-kali, saya
bahkah hafal beberapa dialognya dan mengingat scenesnya dengan baik. Saya juga kembali ke suatu tempat
berulang-ulang, kalau tempat-tempat itu terlalu jauh, biasanya saya akan berusaha
dan berdoa supaya bisa kembali ke tempat tersebut suatu hari nanti.
Selain Ashtari dan Mawun, tempat
yang cukup sering saya kunjungi di Lombok adalah
Teluk Ekas. Pertama kali menginjakkan kaki ke tempat ini tahun 2010 karena
alasan menulis, saat itu Desa Ekas masih menggunakan lampu-lampu minyak untuk
menerangi rumah mereka. Kedua, ketiga dan seterusnya tidak ada tugas dari pihak
ketiga yang mengharuskan saya untuk menulis tapi saya ingin menikmati teluk ini
sebelum semua tanah habis menjadi hotel-hotel besar dan sebelum pantainya ramai dikunjungi
oleh turis-turis.
Di Teluk Ekas ada banyak sekali
pantai-pantai indah, pantai yang sering saya kunjungi adalah pantai-pantai yang
berada di sepanjang Desa Ekas karena berberapa pantai hanya dipisah oleh bukit
yang rendah dan dihiasi oleh batu-batu raksasa yang berbentuk seperti hewan,
tumbuhan ataupun benda-benda mati. Seluruh pantai di Teluk Ekas berpasir putih
dan sangat jernih. Saya yakin pantai-pantai ini akan membuatmu ingin kembali ke
Teluk ini lagi dan lagi.
Pantai Ekas
Pantai Ekas adalah pantai yang
terletak dengan perkampungan utama. Pantai ini selalu dipenuhi oleh perahu
nelayan dan keramba-keramba tempat petani lobster mengembangbiakkan
lobster-lobster mereka. Panen ikan, menebar jala, merajut jala adalah
pemandangan yang sangat akrab saat berjalan disekitar pantai ini. Semakin
berjalan kea rah timur terdapat dermaga tua yang dulunya pernah dijadikan rumah
penambang mutiara. Kini tempat ini menjadi tempat memancing dan tempat
istirahat nelayan Ekas.
Pantai Planet
Pantai Planet dan Pantai Ekas
hanya terpisah oleh dermaga tua yang saya sebutkan. Di Pantai Planet tidak ada
keramba-keramba, tidak ada perahu-perahu nelayan, tidak ada aktifitas yang berkaitan
dengan kehidupan nelayan. Di tepi pantai
ini terdapat sebuah bukit, tubuh bukit ini berwarna kuning emas. Bukit ini
tidak terlalu tinggi, kalau didaki tidak membutuhkan pengamanan yang signfkan
cukup dengan memakai sepatu gunung.
Pantai Rungkang
Pantai ketiga adalah Pantai
Rungkang. Pantai ini persis berada di balik bukit kecil Pantai Planet. Untuk
mencapai pantai ini harus melewati jalan yang lain. Tidak jauh dari
perkampungan utama terdapat pertigaan menuju Kantor Desa Ekas yang akan membawa
pengunjung ke pantai ini. Jalannya memang cukup curam, jadi harus memarkir
motor atau mobil sekitar 10 menit dari pantai. Yang membuat Pantai Rungkang
memiliki cirri khas adalah batu raksasa yang berbentuk seperti siput yang
sedang berjalan menuju laut. Selain itu terdapat karang yang berbentuk sperti
mangkok raksasa. Di tepi pantai terdapat pohon-pohon banten yang teduh.
Pantai Berore
Pantai ini terletak tepat di
sebelah Pantai Rungkang. Terpisah oleh batu raksasa yang berbentuk siput. Garis
pantainya cukup pendek karena adanya bukit kecil dan batu-batu raksasa lainnya.
Batu-batu tersebut berbentuk seperti jamur, seperti daun, seperti kubus, sangat
asik untuk dinaiki. Di tepi Pantai Berore terdapat sebuah rumah yang tidak
ditempati. Kalau hujan datang, bisa berteduh di teras rumah tersebut.
Pantai Heaven on The Planet
Pantai yang terakhir adalah
Pantai Heaven on The Planet. Untuk mencapai tempat ini saya menaiki bukit kecil
dari Pantai Berore. Jalan setapak di bukit ini sangat jelas. Dari atas bukit
terlihat jelas seluruh Teluk Ekas dan sebuah penginapan di atas tebing yang
menyebut dirinya Heaven on The Planet sama seperti nama pantai di depannya.
Garis pantainya pendek, sama seperti Pantai Berore. Saat menyusuri pantai ini
terdapat dua turis asing sedang berdiri di atas papan biru dengan dayung mereka
masing-masing. Terlihat beberapa penjaga turun saat kami menyusuri pantai. Setelah
berbicara pada penjaga kami bahkan diijinkan naik dan melihat-lihat tempat
tersebut. Menjadi penulis memang selalu membawa keberuntungan.
Setelah puas mengelilingi bukit dan lelah
bermain-main di tempat ini, saya kembali ke Pantai Berore dengan menumpangi
sampan nelayan yang kebetulan melewati pantai. Dengan bayaran Rp. 50.000, Pak
Nelayan juga membawa saya berputar melihat sebuah pantai rahasia di antara
tebing-tebing di sekitar Haeven on the Planet. Teluk Ekas terletak di Desa
Ekas, Kecmatan Ekas, Lombok Timur.
Comments
Post a Comment