Sedikit Tea Philosophy dan Banana Flambe
Jika philosophy suatu makanan atau minuman sangat kuat, saya akan
mencobanya walaupun rasanya kurang sedap di lidah. Dengan mengetahui philosophynya ada tambahan aesthetics yang membuat saya lebih
bersemangat untuk meminum ataupun memakan hidangan tersebut. Salah satunya
adalah teh.
Dari berbagai jenis minuman di
dunia, teh adalah satu-satunya minuman yang dijadikan agama keindahan atau Teaism. Menurut Kakuzo Okakura dalam
essaynya yang berjudul Book of Tea, Teaism adalah kepercayaan yang muncul pada
abad ke 15 di Jepang. Aliran ini didasari atas keagungan, kemurniaan,
keselarasan dan romanticism yang
dimiliki oleh teh sebagai pengikat dalam tatatan sosial. Okakura juga
menjelaskan minuman ini pertama kali digunakan oleh orang-orang Cina sebagai
obat pada abad ke 5 dan kemudian berkembang menjadi minuman. Karena fungsinya
sebagai obat, teh sering disebut-sebut sebagai the cup of Humanity. Teh juga adalah Art, tidak ada resep yang sempurna untuk membuatnya, semua
tergantung pada individu atau pembuatnya. Di Jepang, pembuat teh, penyair atau
seniman memliki kedudukan yang sama karena keindahan karya mereka sangat
bergantung pada diri mereka sendiri. Seperti Art, teh juga mempunyai mazhab
yang berkembang dan terbagi ke dalam tiga periode—Boiled tea, Whipped Tea, and
The Steeped Tea.
Teh adalah minuman ketiga yang
saya tahu. Setelah meminum air susu ibu dan air putih, minuman inilah yang
diperkenalkan oleh ibu saya. Salah satu adik saya bahkan minum teh sejak umur
empat tahun. Saya sendiri hanya minum teh pada saat-saat tertentu. Biasanya
saya akan minum Oolong Tea kalau saya sakit atau kalau membutuh doping untuk menyelesaikan pekerjaan.
Saat seseorang datang bertamu ke rumah biasanya saya juga akan menyuguhkan teh.
Teh lain yang sering saya coba adalah Banana Flambe dari dapur cafe Tsotjipto
Ampenan. Aromanya seperti banana cake yang dicampur cengkeh. Selain rasanya
yang memikat lidah, pembeli bisa refill hingga tiga kali.
sy bru tw d sutjipto ada teh jg.. sy kira just coffee.. btw, how about ritual teh d inggris atau eropa pada umumnya, ada filosofinya jg kah?
ReplyDeletesy bru tw d sutjipto ada teh jg.. sy kira just coffee.. btw, how about ritual teh d inggris atau eropa pada umumnya, ada filosofinya jg kah?
ReplyDeleteTeh itu dulu minuman orang kaya, tea party itu dulunya cuma untuk kaum yang mampu beli teh. Di sejarah Amerika, penjual teh dari Inggris pernah menggunakan teh untuk mendapatkan untung dan pemerintah inggris menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk US..inget Boston Tea Party. Raktay Amerika marah dan buanf semua teh2 yang dibawa Inggris ke laut. Ini yang saya inget sedikit....
ReplyDelete