Sehari Keliling 6 Gili Mau?

Untuk pemuja pantai dan untuk kamu yang tidak bisa lepas dari suara ombak, keliling 6 gili dalam sehari pasti tidak ingin kamu lewatkan. Ya maksud saya Island hoping, jalan-jalan dari satu gili ke gili yang lain, tentu saja kamu familiar dengan istilah ini. Biasanya kamu island hoping ke mana aja? Ke berapa gili? Naik public boat atau naik boat yang kamu carter atau mungkin naik boat tanpa atap milik nelayan-nelayan lokal?


Kalau solo atau duo traveling biasanya saya akan naik boat nelayan tanpa atap dan tanpa life vest (jangan diikuti kalau tidak bisa berenang). Naik boat nelayan bisa menghemat biaya hampir 50% dibanding menyewa boat-boat yang biasa digunakan untuk wisata laut. Cara lain untuk menghemat adalah dengan travel with big group. Dengan travelmates kita tidak hanya saling berbagi berbagi wisata tapi juga berbagi ongkos boat.

Penglaman island hoping yang paling menarik adalah mengeliling laut Lombok di bagian timur, tepatnya di daerah Sambelia, kabupaten Lombok Timur. Di perairan ini terhampar 6 gili yang selalu membuat pengunjungnya ingin kembali.

1) Gili Petagan


Nama lain gili ini Gili Lampu, merupakan gili yang paling luas dengan penghuni terbanyak. Tempat yang menjadi favorit di gili ini tidak hanya bawah lautnya. Hutan mangrove yang membentang membentuk isle membuat pengunjung hutan mangrove terasa seperti menyusuri sungai-sungai yang berada di darat. Tanaman mangrove yang membentuk koloni terlihat seperti tanaman bonsai.

2) Gili Sulat


Dermaga Gili Sulat
Photo by Mudji Idrus

Dari Gili Petagan, Gili sulat terlihat seperti pot kecil yang penuh dengan tumbuhan hijau. Gili Sulat adalah gili yang hampir 100% dipenuhi oleh mangrove. Luasnya mencapai 909.003 Ha dan gili ini adalah konservasi mangrove terluas yang berada di tengah laut di NTB. Untuk menjelajahi gili ini kami berjalan di atas jalan setapak yang membelah gili ini menjadi dua. Mata dan telinga kami dimanjakan dengan cuitan burung-burung dan air payau yang menyiman reflection dari pohon-pohon mangrove. Dalam camera, pohon-pohon tersebut terlihat persis seperti lukisan. Air laut di sekitar pulau yang berwarna hijau kebiru-biruan akan membuatmu tidak sabar untuk go for paddle ataupun berenang.

3) Gili Lawang


Gili Lawang terletak di sebelah utara Gili Sulat. Sama seperti Gili Sulat, Gili ini tidak berpenghuni walaupun tidak sepenuhnya di tutupi Mangrove. Gili ini disebut Lawang yang berarti pintu karena garis pantainya yang pendek dan berada di antara rimbunan pohon mangrove. Dari jauh, pantainya terlihat seperti pintu.  Pasir pantainya sangat putih mengingatkan saya Gili Meno, Lombok Utara.

4) Gili Kapal



Gili Kapal adalah gili yang sangat kecil. Gili ini muncul pada saat air sedang surut dan tenggelam pada saat pasang. Saat air surut luas gili ini bisa mencapai 3 are. Gundukan tanah putih ini berkilau di bawah teriknya matahari. Gili Kapal tidak berpenghuni, biasanya hanya disinggahi burung-burung laut yang selalu merasa asing dengan manusia. Pada saat kapal kami bersandar mereka terbang menjauhi kami.

5) Gili Bidara



Seperti namanya Bidara, gili ini dihuni oleh pohon-pohon Bidara yang meranggas pada musim kemarau dan oleh para nelayan yang terdiri dari 25 keluarga. Rumah mereka terbuat dari kayu dan bahan-bahan alami yang terbuat dari daun pohon kelapa. Di depan rumah mereka terdapat meja jarring yang ditopang oleh kayu-kayu tua tempat mereka menjemur ikan dari hasil tangkapan. Gili Bidara terlihat seperti Afrika, saat matahari tenggelam, pasirnya berwarna kuning keemasan.

6) Gili Kondo

Photo oleh Mudji Idrus


Gili terakhir adalah Gili Kondo, letaknya paling dekat dari dermaga. Gili ini adalah gili yang paling populer tidak hanya karena keindahan bawah lautnya dan pasirnya yang sangat putih tapi juga karena fasilitasnya. Biasanya para turis akan mengiap atau camping di gili ini untuk menikmati sunrise. Gili Kondo adalah satu-satunya gili di mana pengunjung bisa bersantai di restaurant sambil menatap samudra.

Setiap gili memiliki persamaan dan keunikan tersendiri. Jarak tempuh untuk menuju enam gili ini juga berbeda-beda, tergantung dari dermaga yang dipilih. Di tepi pantai berjejer banyak dermaga yang berjarak sekitar 1 km dari satu dermaga ke dermaga yang lain. Keenam gili ini terletak di daerah Sambelia, kecamatan Pringgabaya, kabupaten Lombok Timur. Dari Mataram dibutuhkan sekitar 3 jam untuk mencapai Sambelia. Kalau kamu masih punya waktu, jangan lupa mampir di hutan purba untuk melihat pohon-pohon raksasa. 


Comments

  1. Kereen... Jd kangen sama tmpat2 ini hehehe

    ReplyDelete
  2. Jadi pengen jalan2 baca tulisannya.. hehehe

    ReplyDelete
  3. Prama yang pegang....kalau ngak salah, dulu pernah dibakar ma penduduk setempat karena ngak kasiq boat ke sana, alasannya jangkarnya ngerusak karang.

    ReplyDelete
  4. Selalu terbaik gambar dan tulisan... Mmm... Jadi ingin ke Gili 😉

    ReplyDelete
  5. Sudah lama tak ke Gili. Tahun baruan di sana kayaknya menyenangkan

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa