Mempelajari Tata Surya di Adler Planetorium Chicago
Pertama kali tiba di Chicago,
saya dijemput oleh kakak senior AIYEP yang tinggal dan bekerja di Kota ini.
Saya tinggal di apartementnya, Belmont Tower yang terletak di pusat kota.
Sebelum memulai penjelajahan ia memberikan saran tempat-tempat yang harus saya
kunjungi, Michigan Avenue adalah salah satu jalur yang wajib diexplore.
Keesokan harinya, dia mengantar
saya ke area Museum Campus dan sebelum pergi ia memberitahu saya bahwa saya
harus naik bus nomor 146 untuk kembali ke apartementnya. Museum Campus adalah
wilayah chicagao yang paling turistik. Terdapat beberapa museum besar di
kawasan ini seperti Field Museum, Shed Aquarium dan Andler Planetorium. Pilihan
saya jatuh pada Adler Planetorium yang terletak di Northerly Island yang
terapung di Lake Michigan dan terhubung oleh jalan besar. Sebagian besar turis
biasanya akan datang ke alun-alun Museum Tata Surya ini untuk mengambil foto
pemandangan deretan pencakar langit Kota Chicago. Di area ini terdapat beberapa
teleskop dan staff Adler Planetorium. Saat mencoba teleskop-teleskop ini matahari
tampak lebih dekat dan lebih besar.
Adler Planetarium berbentuk dom
dan prisma. Di depan museum terdapat patung Nicholas Copernicus yang sedang
duduk sambil membawa alat peraga mediaeval universe yang ia gunakan untuk menjelaskan
heliocentric, dimana matahari menjadi pusat tata surya. Patung ini dikelilingi
oleh patung yang melambangkan Zodiak Cina.
Dengan cepat saya masuk ke dalam
museum, saya menunjukkan kartu pelajar saya supaya mendapatkan tiket khusus
untuk mahasiswa. Setelah membayar US$ 10 saya memasuki galeri pertama yang berisi sebuah teleskop
raksasa, setelah membaca beberapa penjelasan saya pindah ke galeri yang lain
yang berisi tentang perkembangan astronomy pada masa peradaban Islam. Salah
satu Astronomer Islam yang saya baca adalah Nasir Al-Din Al-Tusi (1201-1274).
Ia adalah orang pertama yang membuat astronomy observatory di Maragha, Persia.
Selama 15 tahun mengoperasikan tempat ini, ia juga menulis 150 buku tentang
astronomy. Dari tempat ini saya menuju ke arena tempat berbagai jenis calendar
dipajang. Terdapat replica calendar suku Aztecs yang beratnya mencapai 53.000
pounds. Hari pada calendar ini berjumlah 260.
Di museum ini terdapat start
theater, dalam theater ini berbagai jenis bintang seperti Omega Centauri,
Aldebaran, Sirius dan bintang-bintang lainnya dalam lukisan dan layar tampak
sangat nyata. Dari theater ini saya menuju sebuah ruangan yang berwarna-warni
yang menggambarkan angkasa untuk menjelaskan teori Big Bang, salah satu teori
pembentukan bumi. Adler planetarium juga memiliki replica aerospace dan
beberapa bukti sejarah dari perjalanan Buzz Aldrin, Neil Armstrong dan Michael
Collins. Yang paling menarik adalah
observatory yang terdapat di Antartika. Salah
satu kurator menjelaskan bahwa selalu ada lowongan kerja di tempat ini. Ini
adalah satu-satunya tempat di Antartika di mana manusia bisa bertahan.
Kemudian saya masuk ke Curiosity
Classroom di mana para pengunjung bisa mencoba berbagai experimen. Saya tertarik
dengan robot kecil yang berbentuk seperti Wall-E, saya mencoba
mengoperasikannya dengan hati-hati setelah mendengarkan penjelasan dari
Insinyur yang in charge di ruangan ini.
Museum ini dilengkapi dengan museum khusus untuk
anak-anak dan menyediakan berbagai kegiatan untuk anak-anak dan pengunjung
dewasa. Café dan restaurant di Museum ini terletak di lantai tertinggi. Dari
tempat ini pengunjung bisa melihat hamparan Lake Michigan yang tampak seperti
laut lepas. Museum ini buka setiap hari. Pada hari senin sampai Jumat, museum
ini memulai jam kerjanya pada pukul 09.00 pagi sampai jam 04.00 sore. Sedangkan
pada hari Sabtu dan minggu jam kerjanya lebih panjang 30 menit dari hari biasa.
Untuk mencapai museum bus 146 yang
selalu siap setiap 20 menit.
Comments
Post a Comment