US$ 10 Jerry Grand Tour, Highlight of New York
Kalau mengetik Jerry Grand Tour
di kotak pencarian web Trip Advisor, tour ini pasti langsung muncul dan telah
direview lebih dari ratusan traveler dunia. Tour bertemakan Highlight of New
York ini dipimpin langsung oleh Jerry, Best Tour Guide Trip Advisor 2015. Tidak membutuhkan ratusan dollar untuk
mengikuti tour ini, cukup dengan US$ 10, kami disulap dalam sehari dari Tourist
menjadi New Yorker.
Tour ini dimulai pada jam 10 pagi
dan berakhir jam 12 malam, harus siapkan tenaga dan makan yang cukup karena
tour ini mewajibkan kami untuk naik subway dan jalan kaki. Jerry tidak semuda
yang saya bayangkan. Saat saya menayakan umurnya dia menjawab kalau umurnya cukup
untuk menjadi kakek saya. Lelaki tua yang lahir dan besar di NY ini sangat lucu
dan suka bernyanyi. Dia tidak punya facebook, twitter account ataupun email.
Alat komunikasi yang ia gunakan hanya handphone berlayar hitam putih berwarna
biru. “Do you know that you are famous in the cyber world?” Kali ini dia hanya membalas
saya dengan senyuman “Are you going to write about me?” katanya balik bertanya.
Saya mengangguk sambil tersenyum.
Jerry, Best Guide 2015 oleh Trip Advisor |
Kami dan yang lain berjalan
menyebrangi Amsterdam Avenue berjalan satu block menuju Broadway Avenue, 103
street. Jerry mengajarkan kami cara menggunakan subway. Kami diminta untuk
membeli metrocard untuk dua jam pakai US$ 2, ada juga yang harian, pertiga hari
dan mingguan. Saya tidak perlu membeli
metrocard, seorang traveler dari Inggris yang tidak saya kenal memberikan metrocard
yang bisa dipakai selama seminggu. Saya bahkan tidak sempat menanyakan namanya.
Setelah semua mendapatkan metrocard dari mesin, kami turun ke lantai dasar. Dengan
Bahasa Inggris aksen New York, Jerry menjelaskan kalau kereta yang akan kami
naiki ini relnya adalah rel pertama yang dibuat di Amerika.
Pasar Tradisional Brooklyn |
Dari Broadway Avenue, 103 street,
kereta ini membawa kami ke Brooklyn. Kami turun di 96 street, kemudian naik kereta lagi selama 20 menit. Saat keluar dari subway saya berada di Long Island dan berjalan
menuju pasar tradisional dan melihat bangunan tua yang dulunya menjadi kantor
mayor Brooklyn sebelum Brooklyn menyatu dengan NY City. Jerry menyarankan kami
untuk membeli makan siang di toko makanan, buah dan sayur yang terletak tidak
jauh dari pasar tradisional. Saat memasuki toko makanan ini mata saya tidak
tertuju pada makanan, fokus saya teralih ke langit-langit toko yang dihiasi
ratusan keranjang rotan. Di toko ini saya membeli satu kotak anggur merah, nasi
goreng dengan lauk jagung dan sayur.
Apartement di Brooklyn |
Kami meneruskan perjalanan ke
daerah elit Brooklyn. Tempat syuting favorite para pesohor Hollywood dan juga
merupakan komplek perumahan orang-orang yang bekerja di Wall Street. Daerah ini
sangat berbeda dengan daerah di bagian lainnya, sangat tenang dan cukup jauh
dari Subway. Komplek apartemen ini semakin indah karena Side of Brooklyn terletak
langsung di depan Samudra Atlantic. Dari Side Walk terlihat juga gedung-gedung
tinggi yang berjajar di wall street. Freedom tower seperti menjadi Ibu gedung
karena tingginya yang menusuk awan. Tali-tali coklat Brooklyn Bridge tampak
jelas menggantung dan saling terhubung satu sama lain. Di alun-alun kami duduk
di bangku besi panjang, merasakan angin musim gugur sambil menyantap makan
siang. Kali ini saya merasa seperti salah satu pemegang saham Wall Street yang
harga sahamnya selalu meningkat.
Side Walk of Brooklyn |
Tempat selanjutnya adalah
Brooklyn Bridge, untuk menuju jembatan ini kami berjalan memutar, melewati
taman bermain Brooklyn dan monument perang untuk pahlawan perempuan dan
laki-laki yang meninggal pada Perang Dunia Kedua. Taman ini cukup special karena
jalan setapaknya terbuat dari bahan khusus yang bisa di recycle. Dari taman
ini, kamipun terhubung dengan jembatan andalan US yang tingginya sekitar 1021
kaki atau 311 m. Jembatan ini terbagi menjadi 3 jalur utama. Jalur yang di
bawah untuk kendaran bermotor sedangkan untuk para pejalan kaki dan pengendara
sepeda di jalur atas. Kadang-kadang para pengendara sepeda marah karena sering
kali para turis berdiri di tengah jalur mereka untuk mengambil foto. Kalau di
Indonesia, laki-laki berjas dan berdasi biasanya naik mobil ke kantor, di
Brookly Bridge laki-laki berjas dan berdasi banyak naik sepeda. Walaupun
jembatan ini cukup panjang kami tidak merasa lelah, dengan semangat kami
berjalan menuju seberang. Saat sampai di seberang, kami menyempatkan diri untuk
menonton street show. Penari Amerika keturunan Africa membuat para penonton
bertepuk tangan riang dengan lekukan-lekukan badan mereka. Sebelum pertunjukan
usai Jerry meminta kami untuk melanjutkan perjalanan. Tidak jauh dari tempat pertunujukan,
NY city terlihat sederhana dan elegant di antara pohon-pohon dan gedung-gedung
tinggi. Di sini Jerry menjelaskan hampir semua gedung-gedung tertinggi yang ada
di tempat ini. Yang paling saya ingat adalah New York Tower, apartement paling
besar di kota NY dan NY stock Exchange.
Brooklyn Bridge |
Dari City Hall kami berjalan
menuju 9/11 memorial. Monument yang dibangun untuk mengenang lebih dari dua
ribu korban dalam tragedy 11 september ini sangat unik. Dua lahan tempat
berdirinya gedung ini dibuat dua monument kolam berbentuk persegi dengan aliran
yang berakhir di tengah kolam persegi yang lebih kecil. Nama-nama para korban
diukir di atas tembok besi datar yang memagari kolam yang tingginya sepinggang
orang dewasa. Tidak jarang sekuntum mawar ditemukan diukiran nama-nama. Dua
kolam besar ini di kelilingi oleh pohon-pohon yang merupakan pembatas luas
kedua menara kembar. Di sekitar dua monument ini terdapat museum 9/11. Jerry
kemudian menggiring kami ke sebuah pohon yang merupakan satu-satunya pohon yang
selamat dalam tragedy tersebut.
9/11 Memorial |
Tour di 9/11 memorial atau di
daerah Ground Zero ini cukup singkat, Jerry juga tahu kalau kami membutuhkan
istirahat. Dari monument kami berjalan lagi ke Brookfield Tower untuk
beristirahat dan membeli makanan ringan. Di dalam Tower ini terdapat banyak Foodcourt
harganya makanan lumayan mahal. Saya sangat suka tempat ini karena berhadapan
langsung dengan Hudson River dan bisa melihat gedung-gedung di negara bagian
New Jersey. Katanya Hudson diambil dari nama penjelajah Belanda yang menemukan
sungai ini pertama kali. Hudson river
mengalir dari Canada dan tersambung dengan Erie Canal yang merupakan gerbang
menuju Chicago.
Brookfield Tower |
Hari semakin gelap, sunset
semakin menawan saat kami keluar dari Brookfield Tower dan berjalan menuju
Battery Park. Taman ini adalah tempat merambatnya kapal-kapal yang membawa
penumpang ke Liberty Island, Elis Island dan Staten Island. Malam sudah meraja
saat kami sampai di tempat ini. Dari taman ini kami menyebrang ke Staten Island
gratis untuk menyaksikan gemerlap lampu kota NY di malam hari. Saya pernah
membaca satu kalimat dalam sebuah buku tentang sindiran kota NY. Penduduk kota
NY jarang melihat bintang karena kotanya yang terlalu gemerlap. Saat menyebrang
ke Staten Island, patung liberty tampak bercahaya. Dengan camera seadanya, saya
berusaha mengambil gambar terbaik. Gambar yang saya dapat sebagian besar blur
karena kapal yang bergoyang dan cuaca yang semakin dingin. Di Staten Island
kami hanya diam di pelabuhan dan kembali ke Battery park.
Kota NY pada malam hari |
Patung Liberty, Liberty Island |
Perjalanan kami masih belum
berakhir. Kami menuju Soho naik kereta. Soho singkatan dari South Houston.
Katanya tempat ini sangat terkenal sebagai tempat tongkrongan anak muda dan
tempat belanja. Dari Soho kami menuju China Town Tempat ini memang terasa
seperti Amerika. Terutama di China Town. Di sini saya juga melihat Restaurant
Indonesia, sayang sekali Restaurant ini sudah tutup. Sedangkan di Little Italy,
meja dan kursi berjajar di luar café dan restaurant. Bunga-bunga dan out door
heater membuat restaurant dan café-café terlihat lebih romantis.
Kemudian Jerry menggiring kami ke
Grand Central Terminal. Terminal ini adalah stasiun kereta terbesar di dunia
yang bisa mengakomodari lebih dari seratus trek. Bangunan ini sangat klasik dan
dihiasi dengan gambar dan ukiran-ukiran yang detail, tidak heran banyak sekali
film-film Hollywood yang menggunakan tempat ini sebagai setting. Dari tempat
ini kami menuju restaurant India yang sudah dibook oleh Jerry untuk makan
malam. Harga sangat sesuai dengan kantong mahasiswa. Sebelum makanan datang,
saya dan teman-teman lainnya duduk melingkari meja bundar dan memperkenalkan
diri. Di meja kami ada 5 negara yaitu Indonesia, Tunisia, Jamaica, Inggris dan
Brazil. Kami berlima makan dengan sangat lahap.
Grand Central Terminal |
Time Square |
Tour kami berakhir di Time square.
Cahaya dari layar-laya raksasa membuat tempat ini menjadi jalan paling terang
di NY. Time Square tidak pernah sepi pengunjung. Di tempat ini saya hanya duduk
dan mengobrol dengan Jerry. Kaki saya sudah sangat pegal. Sebelum berpisah, Jerry
mengantar kami ke subway terdekat. Kereta kembali membawa kami melintas
Broadway Avenue dan berhenti di 103 street.
Untuk mengikuti tour ini kamu harus tinggal di HINY. Jika datang pada musim gugur atau musim dingin dan berkempatan mengikuti tour ini sebaiknya tidak memakai sepatu boot. Sneakers jauh lebih nyaman dan lebih sehat untuk kaki.
Comments
Post a Comment