Lima Tempat Indah di Pulau Lombok yang Berkisah Tragis
"I have sadness for breakfast"
Andy Milonakis
Menurut seorang ahli puisi dari
Chili bernama Pablo Neruda, setiap benda dan setiap tempat mempunyai jiwa. Mungkin karena benda dan setiap tempat bisa mengingatkan kita pada suatu cerita, pada seseorang,
pada kata-kata yang pernah dia ucapkan, pada penduduknya, pada sejarahnya dan
tentu saja pada bentuk dan tata ruangnya. Tempat terindah yang membuat kita bahagia
bersama sahabat bisa jadi menyimpan sejuta masalah dan rahasia sedih di
dalamnya. Inilah lima tempat indah di Pulau Lombok yang menyimpan luka.
1. Pantai
Dundang
Pada tahun 60an
dan 70an pantai indah ini adalah kuburan untuk pasangan dengan cinta terlarang.
Untuk pasangan yang mempunyai hubungan darah yang sangat dekat misalnya seperti
mencintai sepupu sendiri atau paman sendiri akan berakhir di pantai ini. Selain
itu pantai indah ini juga diperuntukan bagi laki-laki atau perempuan yang
menemukan cinta sejatinya setelah menikah. Biasanya pasangan dibunuh dengan
cara diikat dan ditaruhkan pemberat kemudian di tenggelamkan ke pantai ini. "Pantai ini jarang dikunjungi bahkan oleh penduduk
sekitarnya," Kata Loetfi Ono, traveler yang sudah menjejaki kakinya di lebih 150 titik pantai di Pulau Lombok. Pantai Dundang terletak di Desa
Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Photo oleh Loetfi Ono |
2. Pantai
Seger
Semua orang
Lombok pasti tahu kisah pantai ini. Pantai ini adalah tempat Putri Mandalika
bunuh diri. Putri ini menenggelamkan dirinya untuk menjaga perdamaian. Perang saudara, antar pemuda, antar kerajaan disebabkan oleh kecantikannya. Setiap bulan February tempat ini
menjadi pusat festival Bau Nyale. Nyale adalah cacing laut yang dipercaya
sebagai jelmaan Putri Mandalika. Pantai Seger terletak di Desa Kuta, Lombok
Tengah.
3. Pantai
Batu Bolong
Pada zaman dahulu. pantai ini adalah tempat dibunuhnya
perempuan yang dijadikan persembahan untuk menghindari wabah dan bencana. Pernahkah kamu mendengar cerita laki-laki menjadi persembahan? Saya tidak pernah! Pantai Batu Bolong hanya tiga menit dari Senggigi dengan menggunakan kendaraan
bermotor.
4. Gunung
Rinjani
Kisah yang
berkaitan dengan gunung ini ada beberapa versi. Versi yang saya tulis ini
adalah versi yang saya kagumi. Pada saat pembagian kekuasaan, Dewi Anjani
sengaja memilih daerah yang paling timur dan terjauh dari Kerajaan Ayahnya
setelah mengetahui rencana ayahnya yang akan menikahkannya dengan salah satu
panglima tampan dari kerajaan lain. Bahkan sebelum rencana itu diutarakan oleh
Ayahnya di depan umum, Dewi Anjani meninggalkan istananya diam-diam untuk
mendaki Gunung Rinjani dan tidak
kembali. Dewi Anjani lebih memilih menjadi penjaga dan penghuni Gunung
tersebut. Selain kisah sedih ini, ada kisah yang lebih sedih lagi, Gunung
Rinjani saat ini dipenuhi banyak sampah yang dibawa oleh para pendaki yang
tidak bertanggung jawab. Kalau kamu misogynistic dan tidak eco-friendly jangan datang ke Gunung ini
karena kamu hanya akan menambah masalah!
5. Gili
Maringkik
Pulau indah ini
beberapa kali menjadi tujuan untuk community
development yang saya lakukan bersama Team Edu Land. Pulau ini memang
sangat indah, tidak hanya alamnya, budaya dan bahasanya pun sangat menarik
untuk dikaji. Penduduk gili ini tidak bebicara Bahasa Sasak, mereka berbicara
dalam Bahasa Maringkik yang sepertinya adalah bahasa baru yang dihasilkan oleh
percampuran keturunan Mandar, Bajo, Bugis dan Sasak yang tinggal di gili ini.
Terlepas dari keindahaan budaya dan alamnya jika datang ke pulau ini kamu akan
sedih karena sebelum menyebrang kamu akan mampir di pasar ikan dan menemukan
berbagai jenis hiu, apalagi kalau kamu datang subuh-subuh. Shark Finning masih
lumrah terjadi di tempat ini. Gili Maringkik terletak di Desa Maringkik,
Kecamatan Keruak, Lombok Timur.
Photo oleh Ida Ketut Sukrayana, 2013 |
Photo oleh Agus Salim |
aku sedih rinjani banyak sampahnya, aku juga sedih sama hiu-hiu yang di tangkap sedemikian rupa, i do. but LOL. i was guessing this will be something like on the spot, and when i read it then... artikelnya ringan. enak... hahaha.
ReplyDeleteAll sad....I am serious
ReplyDeletesorry... ya i mean, those all sad. the myths everything, cuma anggapan saya yang ga match sama apa yang kemudian saya baca. dan saya jadi ketawa sama diriku sendiri. no hard feeling.
ReplyDeleteLol...saya ngak tersinggung itu.
ReplyDelete