Mengagumi Keindahaan Modern Public Art di Millennium Park

Mengunjungi Chicago pada minggu terakhir musim gugur cukup menantang, walaupun temperatur tidak mencapai suhu minus tapi angin di kota ini dinginnya sampai terasa ke tulang, tidak heran kota ini disebut The Windy City atau kalau dialihbahasakan berarti kota berangin. Selain disebut kota berangin, Chicago adalah rumah bagi para arsitektur modern dunia.

Berbagai tour mengenai arsitektur kota ini ditawarkan di berbagai media, ada city walking tour dan ada pula city cruise tour. Namun saya memutuskan untuk tidak menikmati kota ini dengan mengikuti tour-tour tersebut, terlebih lagi tempat yang ingin saya kunjungi tidak jauh dari Chicago Union Station.

Nicholas Bridgeway

Saat keluar dari stasiun saya keluar dari pintu yang langsung menuju Adam Street. Saya mendengus berkali-kali karena dingin, tiga lapis pakaian, kaus tangan dan topi kurang ampuh. Sayapun berjalan semakin cepat, lebih cepat dari biasanya untuk memanasi tubuh. Setelah berjalan sekitar 8 atau 9 block saya melihat jembatan penyembrangan Nicholas Bridgeway membentang menghubungi bagian barat dan bagian timur Millenium Park.

Cloud Gate
Cloud Gate 
Jay Pritzker Pavilion
Menurut beberapa referensi yang saya baca, dulu taman ini merupakan jalur kereta dan tempat parkir. Tahun 1997 taman ini mulai diubah dan menjadi taman kota dengan nama Millenium Park. Nama yang sangat sesuai dengan modern public art yang dipajang di dalamnya. Modern Public Art yang menjadi favorite pengunjung adalah “the bean” atau kacang. Orang sering menyebutnya the bean karena bentuknya yang seperti biji kacang padahal sebenaranya ini bukan bean ini adalah awan. Dalam bahasa Inggris namanya Gate Cloud. Modern Public Art ini terbuat dari lempengan stainless di mana kita bisa melihat refleksi gedung-gedung tinggi kota Chicago. Awan yang berbentuk kacang ini semakin terkenal karena kerap menjadi latar beberapa film Hollywood, salah satunya adalah film drama romantic The Vow yang diperankan oleh Channing Tatum dan Rachel McAdams. Setelah puas mengambil gambar dan melewati gerbang di bawah Gate Cloud ini, saya berjalan menuju Jay Pritzker Pavilion yang merupakan tempat pertunjukan kota. Pavilion ini didesain dengan sangat detail dan cermat. Frank Gehry menggabungkan indoor dan outdoor dalam karyanya, ia sengaja merancang kursi-kursi dan taman rumput yang bisa menampung 7000 penonton. Langit-langitnya adalah pipa besi yang melengkung, yang juga merupakan tempat sound system dan lampu-lampu menggantung. Dari tempat ini saya berjalan menyusuri jalan setapak kemudian berada di atara beberpa patung wajah yang berwarna seperti karat besi. Patung wajah ini sangat menarik karena terlihat seperti gambar dua dimensi, saya baru menyadari kalau wajah-wajah tersebut adalah karya tiga dimensi saat menyentuhnya. Di depan patung-patung wajah terdapat Crown Fountain, pancuran yang keluar dari dua balok raksasa dengan gambar manusia.  




Crown Fountain

Taman ini sangat luas, cuaca juga semakin kurang mendukung, saya memutuskan tidak mengekspor semua karya yang ada. Bagian penting yang saya lewatkan adalah Boeing Galleries dan Lurie Garden. Musim semi dan musim  panas adalah waktu yang sangat tepat untuk mengunjungi kota-kota yang berada di bagian utara Amerika, terutama kota berangin seperti Chicago. 

Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa