Membuat Briyani bersama Nagina Rechman


Ada yang pernah mendengar tentang “Briyani”? Ini bukan nama orang, Briyani adalah nama makanan khas ala Asia selatan. Briyani sangat terkenal terutama di Pakistan dan India. Keluarga di Pakistan umumnya membuat Briyani satu atau dua kali seminggu. Kata Nagina makan Briyani adalah hal wajib yang harus dilakukan kalau mengunjungi Pakistan. 


Setelah berbincang-bingcang mengenai Briyani, Nagina mulai menyiapkan peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan. Perlu diketahui, Nagina berasal dari salah satu desa di Hunza yang bernama Jamalabad, Gilgit Baltistan, Pakistan. Mungkin daerah ini tidak asing bagi pendaki karena di sinilah puncak tertinggi kedua di dunia. Nagina mamasak sejak ia berumur 12 tahun. 


Dengan jelas ia menyebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Briani sperti nasi, ayam, bawang bombay, tomat dan briani masala. Briani masala adalah campuran berbagai rempah-rempah, ekstrak daging basmati dan yogurt. Hal pertama yang ia lakukan adalah membuat saus. Ia memasukkan bawang Bombay yang sudah di cincang, tomat cincang dan briani masala ke dalam minyak panas. Baunya semakin harum. Sementara menunggu saus matang memasak nasi sama seperti orang Indonesia. Kurang lebih 15 menit, Nagina memasukkan ayam yang telah dipotong-potong dan dikuliti ke dalam saus. “You wanna try to stir it Zi?” Sambil tersenyum lebar sedikit mengejek. “Just kidding, I know you are vegetarian”. Sambil terus bicara tidak terasa nasi sudah matang. Nagina mengangkat nasi dan menaruhnya dalam sebuah mangkuk besar, kemudian dengan cekattan ia menuang saus yang berisi ayam ke atas nasi dan mengaduknya sampai rata. “You will be a good wife Nagina” komen saya sambil mengangkat beberapa mangkok kotor ke tempat cuci piring. “What do you bring for the party?” tanya Nagina sambil terus mengaduk Briyani yang hampir siap. “Indomie noodles, stir-fry mushroom with teriyaki sauce and chips”.  

Setelah Briyani siap kami langsung menuju apartemen sebelah. Di sana semua teman sudah berkumpul dan siap membawa makanan khas negara masing-masing.  Karena beberapa teman kami ada yang berumur di bawah 21 tahun, teman-teman yang lebih tua tidak ada yang membawa alkohol karena kalau ada sidak semua orang yang di pesta bisa ditahan dengan tuduhan menyediakan alkohol untuk pemuda di bawah umur.


Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa