10 Suka Duka Menjadi Seorang Vegetarian Di Indonesia
Ada berbagai macam alasan mengapa
seseorang menjadi vegetarian, mulai dari alasan kesehatan, animal cruelty sampai masalah green
perception ataupun kepercayaan. Apapun alasannya bertemu dengan vegetarian
lain bagi saya serasa bertemu saudara seperguruan. Tapi di Indonesia tidak
banyak vegetarian apalagi di Pulau Lombok. Walaupun telah membuat page di
facebook untuk mencoba bertemu dengan vegetarian yang lain hasilnya masih
nihil. Menjadi vegetarian adalah pilihan hidup yang cukup menantang apalagi
untuk yang tinggal di Indonesia. Namun ketika berhasil dan konsisten rasanya
seperti menjadi seorang pahlawan yang dianugrahi nobel. Selain itu jadi
vegetarian juga membuat pengalaman lebih berwarna. Inilah suka dan duka menjadi
seorang vegetarian di Indonesia.
1. Harga
sayur murah
Indonesia
sebenernya surga bagi vegetarian, harga sayur yang sangat-sangat terjangkau
membuat vegetarian lebih bebas untuk berkreasi di dapur ataupun memilih
berbagai menu yang diinginkan. Satu ikat sawi hanya Rp. 1.000 what a blessing!
2. Sering
dikasihani ibu-ibu yang jualan
Setiap kali
belanja di warung dan menjelaskan kalau saya tidak makan hewan, ibu-ibu yang
jualan merasa kasihan apalagi kalau hanya lauk tempe manis yang tersedia.
Sering kali kalau saya belanja di warung, mereka dengan senang hati akan menggorengkan
saya telur dadar walaupun banyak orang yang mengantri di warung mereka.
3. Ke
pesta kadang-kadang apes
Di Indonesia makanan
vegetarian dan non-vegetarian selalu berada di satu meja atau stan ketika di pesta.
Kalau sedang apes bisa jadi hanya bisa maka acar dan makan nasi. Pengalaman buruk
lainnya adalah pada saat pergi ke desa sebelah untuk merayakan Maulid Nabi. Hari
itu seisi desa seperti berkomplot untuk memasak berbagai pangan yang terbuat
dari aneka daging. Alhasil saya hanya bisa makan nasi dan kedelai goreng.
Biasanya saat akan pergi ke pesta saya makan atau makan kudapan dulu.
4. Sering
dipikir kalau vegetarian itu gaya hidup yang aneh atau lebay
Menjadi
vegetarian terdengar kurang familiar di Indonesia pada umumnya. Ketika ditanya
menjadi seorang vegetarian pasti akan mendapat banyak pertanyaan. Biasanya
kalau alas an kesehatan lebih mudah diterima. Ketika saya menmbahkan alas an animal
cruelty dan green perception, wajah pendengar bisa berubah. Tidak jarang mereka
pikir saya aneh atau lebai. Ada juga yang berkata “Hidup itu harus dinikmati
dan disukuri kenapa mesti repot, hewan itu diciptakan untuk manusia”. Biasanya
saya hanya tersenyum dan tidak menjawab apa-apa tapi dalam hati kesel juga.
5. Kadang-kadang
ada yang bilang keren
Bertemu dengan
orang yang mengerti tentang berbagai alasan seseorang menjadi vegetarian
membuat saya merasa lebih nyaman didekat mereka. Apalagi bertemu dengan mereka
yang pernah mencoba menjadi seorang vegetarian. Bagi mereka vegetarian itu
layaknya bangsawan-bangsawan modern abad ke-21.
6. Sering
digodain oleh teman-teman
Selain dijuluki saudara
kambing kadang-kadang teman-teman ada yang jail, apalagi teman dekat. Saya
pernah dikerjain kalau di dalam makanan yang saya makan ada dagingnya, tentu
saja wajah saya berubah panik dan terkejut. Kadang-kadang mereka akan menaruh
kepala ikan atau kepala ayam di piring saya. Mereka sangat menikmati perubahan
wajah saya. Kalau sedang punya banyak tenaga saya tidak mau kalah. Saya akan
menyembunyikan daging ayamnya dan hanya meniggalkan garnis dipiring.
7. Kadang-kadang
menjadi penentu memilih restaurant atau rumah makan yang akan dikunjungi.
Teman-teman
dekat saya sering sekali bertanya “Mau makan di mana?”. Mereka akan meminta
saya untuk merekomendasikan tempat makan. Apalagi saya adalah penggemar berat
pelecing—makanan khas Lombok yang terbuat dari sayur kangkung, tauge dan sambal
tomat ala Lombok—seperti mereka. Kalau tidak diminta mereka pasti akan memilih
restaurant yang memiliki banyak variasi menu makanan yang terbuat dari
sayur-sayuran.
8. Kadang-kadang
dipikir Irit atau miskin.
Setiap kali ke
pasar selalu membeli sayuran yang banyak, tukang sayur pasti senang, tidak
jarang vegetarian diberikan bonus karena selalu membeli di tempat yang sama.
Vegetarian memang langganan kesayangan tukang sayur. Apapun momennya, hari raya
atau tidak, sayuran adalah pilihan utama. Coba tebak apa kata tukang daging!
Kadang-kadang mereka pikir vegetarian itu irit atau mungkin juga miskin.
Mengingat memakan daging setiap hari di Indonesia adalah hal yang terjangkau
hanya untuk kalangan tertentu.
9. Menjadi
Vegetarian identik dengan Buddha
Tidak jarang
orang-orang yang baru saya kenal mengira saya seorang penganut Buddha. Hal ini
dikarenakan salah satu dari 10 keutamaan ajarn Buddha adalah tidak boleh
membunuh hewan. Tentu saja hal ini tidak
mengganggu karena Buddha adalah seeorang yang sangat luar biasa sehingga selalu
diingat oleh penduduk bumi, ditambah lagi dia adalah seorang vegetarian sejati.
10. Buah
adalah makanan paling enak
Dalam berbagai
dongeng buah sering digambarkan sebagai makanan surga. Vegetarian sangat setuju
dengan penggambaran tersebut. Bagi vegetarian buah sama halnya dengan daging
bagi non-vegetarian.
Hahaha, I know how that feels mas. Agak susah emang jadi vegetarian di Indonesia. (2) sering dikasihani, padahal aku sebagai vegetarian gak semenderita itu kok. (3) pesta/acara, sebenarnya aku nggak makan gpp, abaikan saja gueehh. (7) tempat makan, ini nih slh satu yg gak aku suka, kadang mereka batalin ke tempat makan hanya karena takut aku gak dapat menu. Padahal aku rapopo. (8) irit/pelit, katanya mereka sih enak. Ntar kalo punya istri bisa hemat. Yah, mereka nggak tau aja buah bisa lebih mahal daripada daging. (10) yang no 10, I couldn't agree more 😂
ReplyDeleteOh...High five Sutoro!
ReplyDeletehi, boleh minta email ga? kami dari aplikasi vegetarian di indonesia ingin menawarkan kerja sama. Terima Kasih :)
ReplyDeleteziadah_ziad@yahoo.com
ReplyDeleteziadah_ziad@yahoo.com
ReplyDeleteSalam kenal mas,
ReplyDeleteSaya dan istri vegetarian jg semenjak istri sakit
Kami tinggal d lombok jg, kpn2 bisa2 kopdar ya hehhe
aloysiusdonybramantyo@yahoo.co.id2