Book Review: Into the Wild



Jika kamu seorang traveler, pastinya kamu pernah membaca atau mendengar tentang buku ini “Into the Wild,” Sebuah buku non-fiksi yang ditulis oleh wartawan America bernama Jon Krakauer. This book is deeper than deep karena menyajikan sisi lain dari sebuah perjalanan. Sebuah jalan di mana seseorang bisa menemukan dirinya kembali atau bahkan hilang dan meninggalkan nama. Sebelum menulis buku ini Jon Krakauer menulis artikel lebih dari 90.000 kata terkait dengan kisah perjalanan hidup Christopher McCandless, dan sekitar setahun, Krakauer menggali lebih dalam dan membukukan jalan cerita yang membuat McCandles menempuh hidup yang ia pilih.

Ringkasan Cerita

Pada bulan April 1992 Christopher Johnson McCandless yang kemudian mengganti namanya menjadi Alexander Supertram melakukan perjalanan menuju Stempede Trail, Alaska. McCandless adalah seorang lelaki muda yang baru lulus dari Universitas Emory, California. Ia lelaki yang pintar dan juga seoarang athlete. Sebelum melakukan perjalanan ini dia tidak hanya mengarungi Sungai Colorado dari Arizona hingga ke Gulf of California dengan canoe. Candless juga mendonasikan sebagian besar uang tabungannya ke OXFAM America, badan amal yang mendedikasikan diri untuk melawan kelaparan. Ia membakar kartu ATM, kartu identitas dan meninggalkan mobilnya.

Dalam perjalanan ia bertemu dengan dengan berbagai tokoh dalam hidupnya. Di antaranya Jan and Railey yang memberi ia tumpangan yang kemudian menjadi keluarganya. Tracey, seorang penyanyi panggung yang cantik yang jatuh cinta padanya dan Ron Franz, lelaki tua dari Salton Sity yang menyayangi McChandless seperti anaknya sendiri. Dalam perjalanan sesekali McCandless  menghubungi adikknya. Orang tua kandung McCandless tentu saja tidak mengetahui apa yang dilakukan anaknya. McCandless tidak dekat dengan mereka. Terlebih lagi, McCandless adalah anak dari istri kedua ayahnya.

Di Alaska, McChandlesss hidup di alam bebas, ia menemukan sebuah bis yang ditinggalkan dan menjadikan bis itu sebagai rumahnya. Untuk bertahan hidup ia  berburu, mecari ikan dan memasak  bekal makanan yang masih tersisa. Namun semakin hari makanan semakin susah di dapat. Ia juga mencoba mengawetkan makanan namun hasilnya dinihil. Akhirnya McCandless membaca buku panduan tentang tanaman hutan dan memakan beberapa tanaman yang bisa dimakan. McCandless juga menemukan satu tanaman yang spertinya bisa dimakan. Setelah mengkonsumsi tanaman tersebut, McCandless jatuh sakit, kondisinya semakin parah tidak hanya karena tidak tersedianya obat, tapi juga karena musim dingin Alaska yang panjang. McCandless menghembuskan nafas terakhirnya sendiri dalam bis ini.

Kutipan dari Into the Wild

Saat membaca buku ini saya sangat menikmati tokoh-tokoh yang menginspirasi McCandless untuk mencari arti sebuah kehidupan. Saya juga menggaris bawahi beberapa kutipan yang patut dibaca oleh para traveler.

“I now wish I had nevershot the moose. One of the greatest tragedies in my life”

“The only certain happiness is to live with others”

“I might walk all the way to the Bering Sea”

“He could be a lone without being lonely”

“I’d like to repeat the advice I gave you before, in that I think you really should make a radical change in your lifestyle and begin to boldly do things which you may previously never have thought of doing, or been to hesitant to attempt. So many people live within unhappy circumstances and yet will not take the initiative to change their situation because they are conditioned to a life security, conformity, and conservatism, all of way may appear to give one peace of mind, but in reality nothing is more damaging to the adventurous spirit within a man than a secure future”

“There is no greater joy than to have an endlessly changing horizon, for each day to have a new and different sun”

“I have decided that I am going to live this life for some time to come. The freedom and simple beauty of it is just too good to pass up”

“You don’t need to worry about me. I have a college education. I am not destitute. I am living like this by choice”


“Circumstance has no value. It is how one relates to a situation that has value. All true meaning resides in the personal relationship to a phenomenon, what it means to you”

Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa