Selain Komodo Ada Sopi dan Caci

“Sopi dan Caci tidak terdengar familiar di telinga namun jika singgah lebih lama di Labuan Bajo dan berinteraksi dengan penduduk, dua nama ini akan menjadi kata yang paling diingat setelah kembali pulang”


Sebagian besar wisatawan yang berlabuh di Labuan Bajo biasanya singgah sebelum pergi ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca untuk menikmati hewan warisan purba. Sebenarnya Labuan Bajo sendiri dikelilingi oleh keindahan bawah laut, hutan tropis dan berbagai atraksi dan warisan budaya yang bisa dijelajahi dan dipelajari.

Berkesempatan mengunjungi tempat ini, saya dan rombongan Australia Award Indonesia mengunjungi sebuah desa yang terletak di kaki Bukit Cecer. Seperti nama bukitnya, desa ini disebut Desa Cecer. Suhu di desa ini tentu saja sangat berbeda dengan cuaca di Labuan Bajo yang panas. Keluar dari bis, kami menghirup udara segar, anak-anak bermain lalu lalang dan beberapa petani dengan cangkul berjalan menuju ladang.

Perhatian saya kemudian teralihkan oleh musik dan lagu yang dimainkan dan dinyanyikan oleh beberapa ibu tetua desa ini yang menyambut rombongan. I wish I could speak their language. Bahasa Labuan Bajo terdengar seperti kidung-kidung yang dinyanyikan dalam Bahasa Sangsekerta. Musiknya seperti camuran musik  Sasak, Bima dan Papua. Kemudian kami dipersilahkan duduk di sebuah rumah adat sederhana untuk upaca penyambutan yang dilakukan langsung oleh para tetua desa.


Dalam penyambutan, tetua adat memberikan seekor ayam sebagai lambang persahabatan dan memanjatkan doa untuk keselamatan tamu agar kedua hubungan persahabatan tetap terjalin dengan baik. Sebagai minuman pembuka, kami diberikan minuman khas Labuan Bajo yang bernama Sopi. Minuman ini seperi anggur putih. Warnanya sangat bening. Pertama kali meminumnya rasanya seperti panas ditenggorokan dan tegukan kedua terasa lebih enak. Sopi disiapkan dalam gelas yang kecil. Dalam satu gelas kira-kira berisi 3-5 sendok makan. Sopi adalah minuman dengan kadar alkohol yang sangat tinggi. Dalam satu botol kandungannya sekitar 75%. Sopi adalah lambang keramah-tamahan penduduk Desa Cecer kepada tamunya. Setelah meminuman Sopi, kopi, teh dan makanan dikeluarkan.
Sambil menikmati hidangan, penduduk Desa Cecer mengajak kami bertualang dalam budaya mereka melalui pertunjukan seni yang mengggambarkan kehidupan sehari-hari mereka. Mereka menampilkan sekitar tiga tarian utama yang biasanya ditarikan pada saat panen dan pesta adat seperti pernikahan atau sukuran.

Tarian pertama adalah Caci. Caci adalah campuran perang, lagu dan tarian. Ini adalah tari perang yang paling populer. Biasanya ditarikan oleh enam penari dan Sembilan penyanyi. Enam penari dilindungi oleh pakaian perang dan senjata seperti perisai, rotan panjang dan pecut. Perisai itu melambangkan ibu, rotan panjang melambangkan ayah dan pecut adalah keberuntungan atau kesialan. Tari caci menceritakan bagaimana penduduk Cecer, Labuan Bajo bertahan dalam hidup mereka.




Tidak kedua adalah tari padi yang dilakukan saat musim panen. Tari ini ditarikan oleh perempuan dan laki-laki yang ditujukan untuk mengucapkan sukur atas hasil panen tiba. Gerakan-gerakannyapun merupakan langkah-langkah menanam padi hingga memanennya.



Tari yang terakhir adalah tari permainan Rangkuk Alu dengan dengan menggunakan bamboo. Tarian ini sangat menyenangkan karena ritme bamboo harus selaras dengan langkah penari, semakin cepat ritme musik yang dimainkan, gerak penari harus semakin lincah kalau tidak kaki penari bisa terjepit bamboo yang bertalu-talu. Permainan semakin menyenangkan karena penonton bisa langsung berpartisipasi.



Atraksi budaya Desa Cecer ditutup dengan pengenalan produk-produk yang mereka hasilkan diantaranya beras merah dan kop, kain tenun tradisional Manggarai Barat. Saya membeli dua bungkus kopi untuk oleh-oleh. Desa Cecer terletak sekitar 40 menit dari pusat kota Labuan Bajo, tidak ada angkutan umum yang bisa mencapai tempat ini. Untuk menikmati pertunjukan di desa ini sebaiknya menggunakan jasa agen travel setempat. 

Comments

  1. Kalau minuman sopi bukan hanya khas Labuan bajo Zi, tapi seluruh NTT

    ReplyDelete
  2. Iya kmrn ngak liat atraksi tari caci ini waktuke komodo

    ReplyDelete
  3. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa