Melihat Tiga Negara Bagian Dari Puncak Bukit Dubuque

"Reaching a peak is about how you can see the deep beauty of world that you are living in"


Dua perempuan berambut putih penuh duduk di depan toko es cream yang bentuknya seperti rumah. Mereka menyendok es cream mereka dengan semangat. Sepertinya mereka benar-benar ahli dalam menikmati hidup. Sayapun terus berjalan di sepanjang trotoar, menikmati bangunan tua yang terawat menjadi toko-toko antik, butik pakaian, kantor, bar dan restaurant yang menawarkan berbagai makanan dan minuman. Debuque adalah kota tertua di Iowa. Kota ini terletak di pinggir Sungai Missisipi—Sungai terpangjang kedua di dunia. Kota ini dibangun oleh imigran Prancis. Teman-teman saya yang pernah ke Eropa sering bilang Dubuque bukan Amerika tapi Eropa.

Setelah menyusuri kota akhirnya saya dan teman-teman sampai di ujung jalan. Di tengahnya terdapat sebuah bangunan kecil beratap hijau. Bangunan ini adalah stasiun terkecil yang pernah saya lihat. Pada bangunan ini terdapat sebuah cable car tua yang masih beroperasi dengan baik. Dulu cable car ini adalah milik pribadi. Nama pemiliknya Mr. Grave. Ia membuat cable car ini untuk memudahkannya makan malam dan tidur siang kemudian turun untuk bekerja. Karena sering ada tetangga yang ingin menumpang akhirnya tempat ini dibuka untuk umum. Cable car ini beroperasi sejak tahun 1882. Dan pada tahun 1977 cable car ini dibuat ulang. Beberapa alatnyapun diganti dan sekarang dioperasikan oleh Fenelon Place Elevator Company. Cable car ini akan membawa penumpangnya ke puncak. Cable car ini bentuknya seperti rumah kecil. Kapasitasnya tidak lebih dari 6 orang. Pada saat weekend biasanya ramai, bisa jadi antriannya panjang. Hari itu saya tidak perlu mengantri lama, setelah membaya ticket seharga $3.00 sayapun masuk dengan hati-hati. Pertama-tama sedikit gugup terutama pada saat melihat relnya. Relnya tidak seperti rel kereta api, relnya terbuat dari baja, besi dan kayu. Kereta yang naik ditarik oleh kereta yang turun begitulah cara cable car  ini bekerja, memanfaatkan sistem katrol. 

Kurang dari 5 menit cable car berhenti otomatis, saya turun perlahan. Stasiun kedua ini lebih besar, kira-kira seperti ukuran standard rumah Amerika. Dengan tidak sabar akhirnya saya beergegas menuju balkon utama. Jembatan Missisippi yang menghubungkan Iowa dan Illinois terlihat kecil. Aliran Sungai terlihat seperti ular yang melingkar. Bangunan-bangunan tinggi di kota Debuque seperti miniature kota yang di pamerkan di museum-museum. Di sebelah utara, tampak negara bagian Wisconsin yang berhutan.

Saat matahari tidak menyengat lagi, saya dan teman-teman kembali ke Kirkwood. Dari Krkwood ke Dubuque hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam. Jika pergi ke kota tua ini banyak tempat yang bisa dikunjungi. Bisa mampir di National Museum Missisippi River, jalan-jalan di Missisippi River Beach Walk dan mencoba berbagai makanan ala Prancis.

Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa