Tour Bersama Keluarga Ke Perusahaan Pioneer Hi-Bred Terbesar Di Dunia
Saya bagun sekitar jam 8 pagi. Saat
saya keluar kamar. Ayah, ibu dan adik saya sedang gotong royong di dapur
membuat sarapan. Ayah saya menggoreng telur sambil membuat roti bakar, adik
saya membuat adonan pancake dan ibu saya mengeluarkan piring dari lemari. Kurang dari 15 menit semuanya siap. Sebelum
mecoba pancake saya minum susu dan makan banyak semangka, rasanya sama seperti
semangka Indonesia. Pancake buatan adik saya rasanya enak. Ini adalah pertama
kalinya saya menginap di rumah keluarga Amerika saya. Mereka tinggal di kota kecil
bernama Tipton yang letaknya sekitar 40 menit dari Kirkwood. Bupati kotanya
seorang perempuan yang bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko. Di kota kecil
ini juga ada bandara yang biasanya digunakan petani untuk tempat landing dan
take off pesawat yang digunakan untuk menyemprot pupuk di ladang mereka.
Setelah sarapan kami semua bersiap-siap
untuk pergi ke kota Durant. Kota ini tidak jauh dari Tipton, sekitar 20 menit
naik mobil. Ayah Amerika saya bernama Patrick Martin; ia bekerja di kota ini; ia bekerja di sebuah
perusahaan bernama Pioneer Hi-Bred—Perusahaan benih multinasional. Pioneer
adalah perusaan benih terbesar di dunia yang tersebar di seluruh benua.
Kalau di Indonesia perusahaan ini ada di kota Malang, Jawa Timur.
Saat sampai di perusahaan ini
kami disambut oleh seorang receptionist muda. Dia memberikan kami helm, rompi
dan kacamata. Saya, ibu dan adik saya mengenakannya dengan semangat. Saat
melihat wajah saya di cermin, saya terlihat seperti karyawan professional pioneer
yang siap beraksi. Kamipun menuju ke
sebuah ruangan raksasa. Di dalamnya terdapat ruang makan dan dapur pegawai yang
dilengkapi dengan TV yang sangat besar. Ayah mengambil helm, rompi dan kacamata
di lokernya bersiap-siap menjadi pemandu professional kami. Ayah saya bekerja
di perusahaan ini sudah lebih dari 30 tahun. Setiap hari ayah mengoperasikan
robot-robot yang digunakan untuk menghasilkan benih-benih baru.
Photo oleh Robin Martin |
Gedung pertama yang ditunjukkan
ayah adalah gedung raksasa dengan berbagai mesin dan robot-robot yang sering ia
operasikannya. Di ruangan ini tidak diperbolehkan mengambil gambar. Ayah menjelaskan
beberapa proses dan treatment yang harus dilalui oleh biji-biji jagung sebelum
disilang dengan benih-benih yang lain. Kemudian, ayah menarik tali yang
menggelantung sedikit saja, tiba-tiba pintu raksasa yang terlihat seperti
dinding terbuka. Kami memasuki ruang penyimpanan biji jagung yang sangat besar,
sepanjang mata memandang, tumpukan kotak-kotak hitam berisi jagung menjulang
tinggi. Suhu di ruangan penyimpanan inipun cukup dingin, saya merasa seperti di
dalam lemari es. Setelah itu Ayah membawa saya ke sebuah ruangan di mana banyak
truk-truk kuning berjajar. Ruangan ini adalah tempat pelabelan. Para pekerja
melabeli jagung-jagung yang sudah dipak sesuai dengan jenisnya. Kamipun
memasuki area kantor yang berada di gedung ini. Di dalamnya terdapat komputer,
kursi dan peralatan kanor lainnya. Yang
paling menarik adalah terdapat berbagai
contoh jagung hibrida yang dihasilkan di taruh dalam sebuah vase bening.
Untuk pertama kali dalam hidup saya, saya melihat jagung yang berwarna ungu dan
merah muda. Science memang magic!
Dari gedung tempat penyilangan
benih kami menuju bagian barat pabrik yang merupakan tempat terjadinya proses
awal. Terlihat sebuak truk kontainer yang sangat panjang sedang menurunkan
isinya ke sebuah bak penampungan yang membawa jagung secara otomatis ke ruangan
pembersihan. Pada ruang pembersihan, jagung tidak hanya dibersihkan oleh mesin
tetapi juga dibersihkan oleh manusia. Di gedung ini saya diijinkan mengamil
photo para partimer yang sedang bekerja.
Setelah proses pmbersihan jagung dikeringkan.
Pengeringan dilakukakan menggunakan mesin. Kecepatan dan suhu diatur melalui
komputer yang dihubungkan ke mesin. Di dalam ruangan pengendali terdapat
sekitar 4 orang. Salah satu dari mereka lulusan Kirkwood Community College.
Tour kemudian dilanjutkan ke
bagian shelling. Kami berjalan sekitar satu menit dari gedung pertama. Di
gedung ini, kami langsung menuju ruangan tempat pengendali beberapa mesin.
Beberapa komputer tertempel di dinding yang memperlihat proses yang terjadi
beberapa ruangan lainnya. Pada gedung ini jagung dibersihkan dan dipisahkan
dari ampasnya. Ampas jagung ini biasanya dijadikan berbagai bahan kosmetik
seperti mascara, make up dan bedak. Sementara biji jagung yang dihasilkan tidak
hanya diperuntukkan untuk manusia, beberapa benih baru yang dihasilkan khusus
untuk makanan hewan ternak dan dekorasi.
Di sela-sela tur kami makan pop-corn yang tersedia di setiap gedung. Perusahaan ini terbuka untuk
study tour. Banyak siswa SD dan sekolah menengah datang kemari untuk excursion
dan tidak dikenakan biaya sepeserpun.
Keren banget tournya ke perusahaan Pioneer Hi-Bred, semoga sukses selalu ya
ReplyDeleteInfo CPNS dan Lowongan Kerja di Indonesia