Petualangan Sehari Di Adventureland

“Adrenalin ran through all my blood, sent the sensation, then I screamed out up on the dragon roller coaster, spinned in the tornado, up and down buckled in the hot space, reached the sky, saw the city of Des Moines, flew up on the storm chaser. I conquered my fear today and I won't forget the chilled out feeling on the sky ride, relaxing moment in the train, pinky ice cream that I had in the fairytale village, what a colorful day”

Walaupun ramalan cuaca mengatakan akan turun hujan, langit Iowa tampak biru dengan awan yang selalu indah, tenang tidak bergerak seperti lukisan realis yang dilukis dengan cat acrylic. Pagi itu mobil hitam beratap terbuka membawa kami ke Adventure Land yang terletak di Des Moines, sekitar 2 jam dari Kirkwood. Edgard memutar musik hingga volumenya penuh, rasanya seperti anak-anak ABG Amerika dalam video klip Friday yang dinyanyikan oleh Monica Black. Tapi hari itu bukan hari jumat, hari itu hari senin, hari buruh seduania. Di Amerika hari buruh adalah hari libur nasional dan hari itu adalah hari terpenting bagi Ariel Bliss, teman saya. Bagi orang Amerika, ulang tahun sangat penting. Hampir tidak pernah saya temuai orang Amerika yang tidak tahu tahun dan tanggal lahirnya. Saya dan teman-teman saya memutuskan untuk merayakan ulang tahun Ariel dengan berpetualang di Adventure Land. Bagi kami memberikan hadiah untuk teman adalah gaya tempo dulu. Melakukan hal special bersama-sama pada hari yang special akan lebih indah dan berkesan. Menginventasi waktu bersama lebih baik dari memberikan status ownership sebuah benda. Beginilah gaya kami yang selalu bangga menjadi generasi abad ke 20.

Dalam perjalanan, kami tidak banyak bicara, Rania dan Mahmeud bersandar menikmati musik yang mereka dengarkan melalui headphone mereka masing-masing, Ariel tertidur pulas, Edgard fokus menyetir dan saya tak berhenti memandang keluar jendela, melihat perpaduan padang jagung sejauh mata memandang dengan langit biru yang membentuk horizon mereka sendiri. Saya tahu pasti, pemandangan ini akan menajdi salah satu hal yang akan saya rindukan ketika saya pulang ke Indonesia. Lagu yang diputar Edgardpun terus berganti menjadi soundtrack cerita kami, tak terasa Adventurland sudah di depan mata. Edgard mengelurkan dompetnya dan membayar parkir diloket. Parkir seharian dikenakan biaya US$ 10.

Ariel memberikan kami kupon yang ia dapatkan dari Hayvee—salah satu super market popular Amerika—Kalau beli tiket dengan kupon ini bisa mendapatkan diskon US$5 dolar jadi hanya banyar US$35 untuk entry dan bisa bermain sepuasnya. Kamipun mengantri dan memberikan kupon tersebut dan penjual tiket menggantinya dengan ticket masuk. Sebelum memasuki Arena utama, semua tas pengunjung diperiksa dan tiket kami diambil kembali. “Why do they take the ticket? I wanna keep it” kata Rania dengan kesal. “Yeah I want to keep it too but probably for recycling so the company can save more money”. Kamipun mengambil peta yang tersedia. Adventure Land mempunya lebih dari 100 permainan. Ariel sudah pernah kemari sebelumnya. Sepertinya Ariel dan Rania sudah tahu apa yang harus kami coba.

1.Sky Ride
Pilihan pertama jatuh pada Sky Ride. Sky Ride membawa kami dari bagian depan ke bagian ujung Taman Permainan. Rasanya sangat menenangkan duduk di atas kursi gantung yang bejalan dengan lambat sambil melihat pemandangan di bawanya. Penumpang tidak diperbolehkan mengambil round trip hanya one karena banyak yang mengantri.


2.Himalaya
Permain kedua yang kami coba adalah Himalaya. Sebelum mencobanya saya tidak tahu kalau permainan ini akan berputar sangat kencang dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Walaupun putarannya sangat cepat saya tidak pusing, mungkin karena sedikit rasa takut dan teriakan saya yang cukup keras. “Zi Himalaya is good exercise before we try the rollercoaster” Kata Ariel.




3.Side Winder
Permainan ini sangat todak disarankan untuk yang memiliki penyakit jantung atau acrophobia. Saya cukup grogi saat duduk dikursi. Operator meminta kami memakai sabuk pengaman yang memenuhi dada dan mengkaitkan sabuk pengaman. Sebelum permainan dimulai, seorang karyawan memutar memeriksa setiap penumpang untuk memastikan sabuk pengaman mereka terkait dengan benar. Kemudian lantai besi yang kami injak diturunkan. Kaki kami menggelantung. Ayunan pertama hanya menimbulkan efek senang, ayunan kedua mulai lebih menyenangkan dan menakutkan, ayunan ketiga ya saya merasa takut, ayunan ke empat saya berteriak ketakutan dan berusaha keras menikmati ayunan yang berputar sangat tinggi. Ketinggiannya lebih dari 50 meter. Saya merasa lega saat ayunan mulai diturunkan.



4.Roller Coaster Outlaw
Kami beristirahat sekitar 5 menit dan menuju Roller Coaster Outlaw. Roller Coaster ini terbuat dari kayu yang sangat kuat. Saat berada di atas Roller Coaster ini, kayu akan berbunyi keras seperti retakan, hal ini menambah efek takut pada penumpangnya. Sayapun bersiap-siap, duduk sendiri tepat di belakang bangku Rania dan Mahmud. Saya meletakkan tas saya di bawah, mengencangkan sabuk pengaman dan mengalungkan camera. Saya nekad membawa camera saya. Sabuk pengaman dicek satu persatu. Operatorpun menekan tombol, kereta pendek yang kami tumpangi berjalan cukup cepat, saya mengambil beberapa foto. Kemudian Roller Coaster melambat saat menaiki puncak rel yang tertinggi “Zi, put your camera down, stop taking picture” Dengan cepat-cepat saya mengubah posisi camera yang saya kalungkangkan. Yang saya dengar suara kayu yang patah tanpa henti. Angin bertiup sekencang-kencangnya karena kecepan kereta, kami berteriak sejadi-jadinya. Saya bisa merasakan betapa lambatnya waktu karena perasaan takut yang saya rasakan. Kepala saya mulai pusing seteh permainan ini.



5.Sawmill Splash
Permainan kelima ini cukup menenangkan. Kami naik diatas sebuah karet dan terapung di atas air kemudian naik siap-siap meluncur di atas perosotan air raksasa, perut saya seperti penuh dengan kupu-kupu karena perosatan air yang meliuk-liuk. Untung hanya beberapa detik.



6.Roller Coaster Dragon
Dragon adalah roller coaster yang paling menakutkan karena memiliki dua lengkungan yang akan membuat penumpangnya berputar 180 derajat. Rania dan Ariel tidak ada takutnya. Kamipun memasuki arena dan mengantri. Saya duduk dengan seorang anak berumur 9 tahun. Anak tersebut tampak tenang dan tidak grogi sedikitpun. Saya tidak bisa menyembunyikan rasa grogi saya. “Are you nervous?” tanyanya “yeah” jawab saya singkat sambil tersenyum “If you are afraid, just close your eyes” sarannya. “Is this your first time riding the dragon” tanya saya dengan penasaran. “I came couple times before and always ride the dragon, for today this is my third” jawabnya datar. Saya kembali memakai sabuk pengaman. Seperti biasa standar prosedur operasional dijalankan. Tombol[un ditekan, kereta meluncur cepat, Sayapun menutup mata seperti yang disarankan dan berteriak sekencang-kencangnya saat melewati dua lingkaran naga yang berdiri tegak seperti roda raksasa. Perasaan super lega saat kereta berhenti. Kami keluar melalui pintu keluar yang disediakan. Sebelum mencapai pintu keluar, kami melewati sebuah ruangan yang berisi berbagai cermin dengan kecembungan dan kepipihan berbeda-beda. Kami mengambil foto selfie berkali-kali.

Photo oleh Mahmud Chaeb

7.River Rapids Log-Ride
Setelah makan siang, kamipun melanjutkan petualangan kami dengan menaiki River Rapids Log-Ride. Permainan ini akan menjadi sejarah alias akan ditutup dan diganti dengan permainan yang lain. Antriannya paling panjang disbanding yang lain. Bahkan di beberapa permain yang lain tidak perlu mengantri. Kereta yang berkapasitas 4 orang ini melintasi aliran air. Hati-hati basah!. Ya saya basah kuyup pada permainan ini. Di depan permainan ini terdapat stan yang menyediakan photo-photo penumpang yang diambil pada saat mereka menaiki permainan ini. Untuk mendapatkannya harus membayar US$9 atau jika ingin mengambilnya dalam bentuk mainan kunci dengan harus membayar US$7.



8.Storm Chaser
Srom Chaser adalah wahana permainan tertinggi di Adventurland. Dari ketinggiannya, penumpang bisa melihat keindahan Des Moines, ibu kota negara bagian Iowa. Antrian tidak begitu panjang. Walaupun permainan ini adalah wahana yang paling tinggi, permainan ini tidak membuat saya terlalu takut seperti dragon. Putarannyapun tidak terlalu kencang dan tidak membuat saya merasa pusing.




9.Tornado
Tornado adalah Roller Coaster terpanjang, sempat terlintas di benak saya untuk tidak mencobanya. Sayapun bersama Rania dan Ariel. Mahmud dan Edgar membawakan tas kami. Mereka tidak mau mencoba Roller Coaster lagi. Saat kereta meluncur, saya berpegangan erat-erat dan berteriak sekencang-kencangnya. Kalau di Roller Coaster yang lain ada baigian di mana roaller coaster berjalan pelan. Namun di Tornado rollercoaster penuh dengan liukan tanpa henti. Berat saya sepertinya turun, saya merasa sangat ringan karena pengaruh kecepatannya.



10.Underground
Setelah menaiki Tornado kami memasuki kereta api bawah tanah di mana terdapat hantu-hantu buatan. Underground sama sekali tidak menantang bagi kami. Bagi kami permainan ini seperti seperti penenang setelah menaiki Tornado. Untuk kamu yang takut gelap sebaiknya jangan mencoba permainan ini. Di senajg lorong hampir tidak ada lampu. Beberapa lampu dinyalakan hanya untuk menambah efek seram.




11.Doge ‘m Car                   
Kami mencoba mobil-mobilan. Saya suka sekali permainan ini. Apalagi bagian saling menabrak. Pertama-tama saya bingung kenapa mobil yang saya pakai tidak mau berjalan. Ternyata ada pedal yang harus saya injak. Saya memang kampungan.

12.Hot Space
Hot Space adalah permainan yang cukup menantang. Dua teman laki-laki saya lagi-lagi memilih untuk tidak mencoba permainan ini. Lagi-lagi saya, Ariel dan Rania. Ada bagusnya juga mereka tidak ikut. Mereka bisa mengambil foto dan menjaga tas kami. Hot Space adalah permainan kedua tertinggi setelah Storm Chaser. Hot Space membawa penumpangnya turun naik dengan kecepatan tinggi. Cukup menakutkan dan menyenangkan.


13.Falling Star
Permainan ini tidak terlalu menantang, gairah saya mulai menurun. Namun Rania, Ariel dan Mahmud mencobanya. Saya dan Engard duduk menunggu di bangku menjaga tas mereka. Falling Star berayun 90 derajat ke kiri dan ke kanan. Dengan tiang besar yang berwarna biru.

14.Ballon Race
Ballon Race tampak menyenangkan dan romantic. Namun saya menyesal menaikinya karena membuat saya sangat pusing dan hampir muntah. Setelah menaiki Ballon Race saya memutuskan untuk beristirahat, hanya duduk-duduk di bangku melihat permainan yang lain.


15.Splash Over
Sayapun duduk di depan permainan yang disebut dengan nama Splash Over. Saya sangat terkejut. Penumpangnya diputar 180 derajat berkali-kali, kemudian diputar lagi 360 derajat. Dibolak balik seperti sate. Melihatnya saja perut saya sudah sangat mual. “Zi we should go on this” Kata Rania dan Ariel” yang tiba-tiba datang setelah mencoba Galleon—sebuah ayunan yang berbentuk perahu. “I am sorry I skip this one”. Merekapun meninggalkan saya bersama Edgard di bangku. “First time I came here I was Threw up” Kata Edgard yang sepertinya mendukung pilihan saya untuk tidak menaiki Spalsh Over. Mehmudpun lebih memilih menjadi photographer mereka. Saya menonton kembali permainan ini untuk yang kedua kalinya. Saya merasa mual dan bahkan menutup mata. Ariel dan Rania tampak sangat kacau dan pucat setelah menaiki Splash Over. Ariel turun cepat-cepat dari wahana dan kemudian muntah beberapa kali. “Are you ok?” “It wasn’t like this before, they didn’t rolled it many times Zi” Kata Ariel masih berpikir kenapa ia bisa muntah dan pusing.


16.Ranging River
Permainan ini seperti River Rafting. Bedanya permainan ini tidak mengharuskan penumpangnya memakai helm atau life vest. Ranging River adalah permainan favorite saya. Saya rela mengantri sangat panjang demi permainan ini. Permainan ini memang membuat saya basah. Namun sensasi ketika berada di atas air deras, berkelok-kelok dan di apit oleh pepohonan yang rindang membuat saya merasa benar-benar di hutan belantara dan menyatu dengan alam.



Setelah mencoba lebih dari 10 permainan, kami menuju kolam pemandian. Kolam pemandian ini sangat luas. Bentuk kolamnya ada yang seperti ular, setengah lingkaran dan berbagai bentuk sembarang. Dilengkapi dengan berbagai jenis perosotan dari yang rendah hingga yang paling tinggi. Saya tidak berenang. Saya beristirah setelah mengambil foto dari puncak perosotan tertinggi. Setelah berenang Edgard dan Ariel menonton pergi menonton sircus. Sayapun tidak ikut karena sircus biasanya melibatkan hewan dalam atraksinya. Kami membuat janji akan bertemu di longue tepat di depat pintu masuk roller coaster Outlaw.







Setelah Rania dan Mehmud selesai kamipun meninggalkan kolam renang. Suara dari speaker mulai terdengar sopan mengingatkan para pengunjung bahwa kolam renang akan segera tutup. Ariel dan Edgard sudah berada di meeting point. “There’s no animal used in the sircus Zi” kata Ariel. “Oh that’s good”. Kami berisitirahat sejenak. Sebelum kembali menaiki Sky Ride yang akan membawa kami ke bagian pintu masuk dan pintu keluar Adventureland. Rania dan Mehmud memilih untuk mecoba River Rapids Log-Ride.

Di bagian pintu masuk terdapat sebuah Carousel dan desa dongeng yang menjual berbagai souvenir, makanan dan ice cream. Ariel dan Edgard masuk ke cafe es cream. Saya lebih memilih berjalan di antara desa dongeng dan mengambil foto. Desa ini membuat saya merasa di dalam buku-buku yang say abaca. Edgard dan Ariel keluar membawa es krim rasa strawberry untuk saya. Es krim kami makan habis sebelum menaiki kereta api. Kereta ini membawa kami mengelilingi Adventureland. Tepat pukul 6 kami meninggalkan Adventureland dengan perasaan senang, memenangkan pertaruangan melawan rasa takut dalam diri kami.



Tips
1.Bawa obat antimabuk
2.Bawa botol air minum
3.Sebaiknya memakai celana pendek dan memakai sepatu
4.Bawalah baju ganti, apalagi kalau mau mencoba permainan yang berhubangan dengan air.
5.Ingat dilarang membawa makanan. Pengecekan dilakukan di pintu masuk
6.Setiap permainan mempunyai aturan dan syarat masing-masing terkait dengan tinggi dan berat badan. Jadi perhatikan papan yang biasanya di letakkan di depan permainan
7. Ambilllah kupon di Hyvee--salah satu sper market nasional supaya mendapatkan harga lebih murah

Comments

Popular posts from this blog

Esai AAS: Kamu Melamar Apa atau Siapa?

Anatomi Essay Penerima Beasiswa CCIP

ESSAY REVIEW: Perempuan Penerima Tiga Beasiswa