Jatuh Cinta Pada Toilet Jepang
Setiap kali ke toko buku sering
saya temukan kata “toilet” dipakai sebagai judu,l contohnya salah satu buku
yang ditulis oleh Tamara Geraldin—Renungan Toilet. Toilet memang merupakan komponen paling kecil
pada bagian-bagian rumah, tapi jangan salah, toilet bereperan penting bagi
pemikir dan pembaca, tidak hanya tempat buang hajat. Seiring dengan budaya
membaca yang semakin berkembang, toilet bisa jadi perpustakaan kedua. Hal ini
tentu saja disetujui oleh orang jepang.
Ini terbukti dari bagaimana orang
jepang tidak tanggung-tanggung membeli WC yang harganya jauh lebih mahal dari flat screen TV. Ketika saya transit di
Narita, Tokyo, saya berkesempatan untuk mencoba WC ini. WC cangging ini
memiliki 4 tombol utama berjajar. Kalau mendengar tombol pertama, bisa mendengar
musik, kalau menekan tombol kedua atau ketiga air akan keluar secara otomatis
dalam jenis pancuran yang berbeda dan langsung membersihkan bagian itu tahukan. Sedangkan tombol keempat
adalah tombol stop yang digunakan untuk mrngendalikan tombol-tombol yang lain. Untuk
flash WC ini langsung saja tekan tombol pada dinding. Jepang memang selalu
berhasil memanjakan diri dengan technology canggih, tidak heran mereka dijuluki Macan Asia.
Comments
Post a Comment