Spiritual Travel: Makan Doa Cinta Di Ashram Premasanthi, Lombok
Apakah kamu pernah merasa kosong
dan merindukan semangat spiritual atau merasa tidak seimbang seperti Julia Robert dalam buku atau film Eat Pray Love? Apakah kamu pernah mencoba
menjadi seorang Vegetarian lalu gagal dan ingin mencoba lagi? Atau kamu ingin
mencoba kehidupan yang disebut dengan simple
living, great thinking? Jika kamu
adalah salah satunya, datanglah ke Ashram Premasnthi yang berlokasi di Jln. Dr.
Soetomo Gang Gili Anyar IV No.21 Karang Baru Mataram.
Saat pertama kali datang ke
Ashram ini, saya dan teman saya disambut oleh seorang laki-laki tua berambut
putih awan yang akrab dipanggil Pak Wayan yang juga merupakan pendiri tempat
ini. Beliau adalah seorang yogi, guru spiritual dan seseorang pencinta alam.
Kami dipersilahkan duduk di ruang baca terbuka yang dikelilingi oleh
pohon-pohon yang hijau dan tanaman bunga.
Ashram yang berdiri sejak 10
tahun silam ini dulunya adalah sebuah yayasan sosial yang bergerak dalam bidang
pendidikan. Karena jumlah siswa yang semakin banyak yayasan ini kemudian
dipindahkan. Ashram ini telah disinggahi oleh spiritual traveller dari berbagai
negara dan orang-orang terkenal di Indonesia.
Kehidupan di Ashram sangatlah
sederhana dan bersahaja yang didasari Trihita Karana—hubungan dengan Tuhan,
manusia dan alam—yang merupakan ajaran hampir seluruh agama di dunia. Selain
mengajarkan meditasi buka hati, pengunjung juga bisa merasakan bagaimana hidup
menjadi seorang vegetarian. Bahkan pengunjung bisa memanen dan memasak sendiri.
Tinggal di Ashram akan mengingatkan kita untuk selalu belajar dan berteman
dengan alam. “Lihat burung-burung, mereka memakan padi secukupnya dan hanya
membawa beberapa biji untuk anak-anaknya yang berada di sarang, dari itupun
kita belajar tentang take what you need
not what you want” tambah Pak Wayan.
Program lain yang ditawarkan oleh
Ashram ini adalah Meditasi Buka Hati. Meditasi ini bertujuan untuk meningkatkan
ketenangan, keseimbangan hati sehingga mencapai kecerdasan hati terbuka di mana
manusia bisa lebih pasrah kepada Tuhan, mengenali diri sendiri dan peduli
terhadap sesama dan alam. Ia juga menjelaskan jenis gelombang yang melambangkan
pikiran manusia. Gelombang Beta yang menggambarkan ketidaktenangan seseorang,
gelomang Alpha di mana seseorang mulai mengendalikan emosi dan pikirannya, gelombang
Theta menggambarkan pikiran dan emosi sesorang semakin terkendali. Terakhir
adalah gelombang Delta di mana seseorang berada di puncak ketenangan. Ketika
saya menanyakan berbagai kendala yang dihadapi dalam membangun Asram ini beliau
tersenyum kemudian memaparkan penjelasannya terkait denga persepsi masyarakat yang
menganggap dengan tinggal di Ashram adalah menjadi seorang Hindu atau Buddha. Siapapun
diterima di Ashram tidak ada batasan terkait masalah suku, agama dan ras. Apapun
kepercayaan yang diyakini tempat ini terbuka dan mendukung pengunjungnya untuk
melakukan ritual sesuai dengan kepercayaan yang dianut.
Didukung dengan tempat asri yang
dipenuhi pohon-pohon rindang, asram ini sangat cocok untuk kamu yang ingin
rehat sejenak dari hiruk-pikuk kesibukan dunia. Terdapat 17 ruangan di Ashram
ini, termasuk tempat meditasi, ruang diskusi, ruang duduk dan ruang baca. Ashram
ini juga terbuka untuk tempat retreat.
Untuk tinggal di Ashram tidak ada biaya yang ditentukan. Pengunjung hanya
membayar seikhlasnya sesuai dengan kemampuannya.
Hmmm... master makan ga ngajak2 😂
ReplyDelete