Petunjuk Medical Check Up & Vaksinasi Yang Harus Dilakukan Sebelum ke US
Untuk belajar ke negara asing
seperti USA, tidak hanya dibutuhkan Visa dan serangkaian essay yang harus ditulis tapi juga
harus menyertakan Medical History dan Examination form. Saat menerima formulir
ini saya cukup kebingungan. Saya membacanya berulang-ulang, terlalu banyak
istilah kedokteran yang saya tidak mengerti. Dengan bantuan google dan saran
dari teman-teman, akhirnya saya bisa menyelesaikan formulir tersebut tepat
waktu. Walaupun demikian formulir kesehatan yang saya isi sempat dikembalikan
beberapa kali oleh pihak AMINEF untuk diperbaiki. Dalam mengisi fromulir ini
saya tidak hanya diharuskan untuk melakukan MCU tapi juga vaksinasi dimana saya
mendapat suntikan lima kali plus periksa darah dan tes Monteux. Supaya
pengisian form, MCU, vaksinasi lancar dan tentu saja bisa menghemat biaya, ada
beberapa informasi yang wajib diketahui.
Sebelum mengisi formulir
sebaiknya google dulu istilah-istilah kedokteran yang ada di medical form
medical check-up apa saja yang perlu dilakukan. Di formulir tersebut medical
check-up yang harus dilakukan meliputi pemeriksaan: Head and Neck (Kepala dan leher),
Hearing Acuity (Pendengaran), Visual Acuity (Mata), Lung and Chest (Paru-paru
dan Dada), Heart and Vascular System (Jantung dan Sistem Vaskuler), Breast
(Dada dan sekitarnya), Genito-Urinary/Gynecologic (Cek Urin), Musculoskeletal
(pemeriksaan tulang, otot, ligament atau rangka), Lymphatic (pemeriksaan limfa
atau getah bening), Neurologic (pemeriksaan sistem saraf), Skin (Kulit), Psychiatric
(tes mental), Tuberculin Skin Test/MONTOUX/PPD (Test untuk mengetahui kandidat mengidap penyakit TBC atau
tidak. Janganlah mengambil pemeriksaan yang tidak seharusnya dilakukan karena
akan merogoh kantong lebih dalam. Untuk melakukan serangkaian pemeriksaan
tersebut sebaiknya dilakukan di Rumah Sakit Umum, datanglah ke bagian poli
khusus. Bagian ini biasanya libur pada hari minggu dan buka setengah hari pada
hari Jumat. Jika melakukan pemeriksaan tersebut di klinik atau di rumah sakit
swasta harganya bisa dua kali lipat lebih mahal.
Sedangkan untuk vaksinasi,
sebaiknya dilakukan di Balai Karantina Kesehatan Republik Indonesia yang
merupakan pusat pengadaan vaksin suatu daerah. Setelah melakukan vaksin saya mendapatkan buku kuning (Internationale Certificate of Vaccination or Prophylaxis). Harga suntuk vaksin biasanya
bervariasi tergantung daerah masing-masing. Vaksinasi yang harus dilakukan
adalah polio, DPT dan MMR. Ketiga vaksin tersebut biasanya diberikan ketika
masih kanak-kanak. Untuk vaksin polio saya tidak perlu karena Ibu saya ingat
betul kalau saya sudah disuntik vaksin itu lebih dari tiga kali. Sementara untuk DPT
dan MMR, ibu saya tidak yakin. Jadi saya harus divaksin beberapa kali lagi. Ketika
saya akan suntik vaksin MMR untuk ketiga kalinya kebetulan persediaan di Balai Karantina Republik
Indonesia telah habis, akhirnya mereka merujuk saya ke beberapa dokter anak dan
rumah sakit swasta yang membeli vaksin dari mereka. Sayapun pergi ke salah satu
klinik yang ada disebutkan. Pertama dokternya menolak, tapi karena saya kasih
tahu ini syarat yang harus saya lakukan untuk pergi ke US akhirnya beliau
menerima. Namun beliau menolak memberikan dosis untuk dewasa. Beliau menyuntik
saya dengan dosis anak-anak yang takaran dosisnya lebih banyak. Alhasil saya
harus membayar dua kalilipat dari biaya seharusnya.
Untuk yang berdomisili di Lombok,
Rumah Sakit Umum Provinsi yang terletak di Jantung kota Mataram adalah tempat
yang tepat untuk melakukan MCU. Sedangkan untuk vaksinasi Balai Karantina
Reoublik Indonesia berlokasi di Jl. Adi Sucipto, depan bandara lama—Selaparang.
Comments
Post a Comment